blank
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memastikan proyek pelebaran Jalan Sriwijaya berjalan lancar.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memastikan proyek pelebaran Jalan Sriwijaya berjalan lancar.

Hendi, sapaan akrab pria tersebut optimis jika proyek pelebaran jalan di depan Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal bisa rampung sesuai target yakni Oktober 2022. Proyek infrastruktur jalan baru ini diharapkan juga mampu mendorong pergerakan ekonomi warga masyarakat.

“Pembangunan Jalan Sriwijaya itu dengan swakelola kemungkinan menghabiskan anggaran 5 miliar dengan perkiraan bulan Oktober jadi. Mudah-mudahan lalu lintasnya jadi lebih baik dan lebih lancar,” ujar Hendi usai melakukan peninjauan, Rabu (15/9).

Saat ini Pemerintah Kota Semarang juga melakukan pembangunan jalan dari Jangli ke arah Undip. Kemacetan di kawasan Semarang atas diprediksi meningkat mengingat kuliah daring atau tatap muka telah kembali berjalan sehingga mahasiswa dari berbagai daerah luar Kota Semarang akan tinggal di kawasan tersebut.

“Ke depannya, pembanguann jalur ini diharapkan akan bisa memecah kepadatan lalu lintas terutama di jalur-jalur Patung Diponegoro – Tembalang – Jangli dan Dr. Wahidin. Kita cek jalur Undip ke Jangli progresnya sudah sesuai target yaitu berjalan 20%. Perkiraan nanti Desember selesai. Untuk anggarannya sendiri sebesar 27 Milyar. Mohon doanya agar lancar selalu,” kata Hendi.

Mengingat banyaknya proyek pembangunan jalan yang tengah berjalan, masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam berkendara di jalan raya. Terutama karena penyempitan jalan akibat tumpukan material. Pastikan selalu memakai helm dan mengecek kendaraan dalam kondisi yang prima.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suriyaty, menjelaskan pihaknya sejak awal telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder termasuk pihak TMP Giri Tungga untuk mengantisipasi kendala di tengah pembangunan.

“Untuk yang di depan Taman Makam Pahlawan lancar terus cuma kita harus koordinasi dengan PLN karena ada satu tiang PLN yang perlu dipindah. Kalau untuk PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum) kami sudah berkoordinasi dengan Disperkim (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang). Pohon-pohon semua sudah ditangani tinggal PSU saja untuk yang kabel-kabel di udara,” terang Suriyaty.

Hery Priyono/mh