BREBES (SUARABARU.ID) – Sangat mulia yang dilakukan oleh SMPN 1 Brebes, Jawa Tengah. Setiap pagi mereka menyediakan sarapan pagi nasi bungkus (ponggol) untuk para abang becak dan penyapu jalan dengan cuma-cuma.
Program Bantuan Sosial (Bansos) nasi bungkus tersebut digagas oleh Kepala SMP Negeri 1 Brebes, Dharma Suhaeri. Sebagai kepala sekolah, selain bertanggung jawab mendidik siswa siswi, dia juga ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar secara langsung.
Dia pun kemudian mulai membuka lapak kecil di depan sekolah dan menyediakan paket nasi bungkus berikut air mineral kemasan. Program sosial ini dibuka sejak beberapa hari lalu.
“Kalau orang Brebes menyebut nasi ponggol. Menu ini sudah sangat digemari sebagai menu sarapan. Satu paket berisi nasi, orek tempe, telur dadar, dan satu gorengan,” terang kepala sekolah menjelaskan.
Nasi bungkus yang tersedia ini diberikan secara cuma cuma kepada warga yang membutuhkan. Terutama bagi abang becak, pengemudi ojol yang habis mengantar anak sekolah dan para penyapu jalan.
“Kebetulan sekolah kami juga bersebelahan dengan RSUD Brebes, jadi setiap hari ada keluarga pasien yang datang dan mengambil nasi bungkus ini. Pokoknya siapa saja yang membutuhkan sarapan ponggol (nasi bungkus) bisa datang ke sini setiap pagi,” kata Dharma Suhaeri, ditemui di SMP Negeri 1 Brebes, Jalan Jenderal Sudirman Brebes, Sabtu (17/9/2022).
Nasi bungkus yang tersedia di lapak ini berasal dari sumbangan siswa dan guru. Pihak sekolah meminta secara sukarela kepada siswa yang ingin membantu memberikan nasi bungkus.
“Kami dari sekolah intinya tidak memaksa. Agar tidak memberatkan, satu kelas paling tidak setiap hari menyumbang lima bungkus paket nasi ponggol. Jadi bila setiap kelas berjumlah 35 maka bisa digilir satu siswa dapat jatah satu kali dalam seminggu,” ujar pria yang akrab disapa Heri ini.
Lapak nasi ponggol gratis ini buka mulai pukul 06.30 WIB. Rata rata dalam sehari menyediakan 200 sampai 250 bungkus nasi. Jumlah ini tergantung dari bantuan siswa maupun guru.
Kabar bantuan sarapan gratis ini kemudian dengan cepat beredar dari mulut ke mulut. Setiap hari para tukang becak, pengemudi ojol dan penyapu jalan datang ke sekolah ini untuk mengambil nasi untuk sarapan mereka. Bahkan orang yang sedang menunggu keluarga di rumah sakit juga ikut antre mengambil makanan ini. Mereka dipersilakan mengambil sendiri nasi dan air mineral yang tersedia dalam lemari kaca.
Suwarno (38), salah satu tukang becak yang setiap hari mengantar anak sekolah mengatakan, sangat tebantu dengan pembagian nasi bungkus ini. Menurut dia, uang yang seharusnya untuk beli sarapan bisa ditabung. “Lumayan tidak perlu membeli sarapan,” ucap Suwarno singkat.
Kusmiyati (59) warga Losari yang sedang menunggu keluarga di RSUD mengaku dapat kabar ada sarapan gratis dari tukang becak yang mangkal di depan rumah sakit. Kata Kusmiyati, uang yang seharusnya buat beli sarapan bisa dipakai untuk makan siang.
Para penyapu jalan di kawasan kota juga seakan tidak mau ketinggalan. Menurut mereka, tidak perlu pulang untuk dapat makan pagi gratis. “Kami kan menyapu sejak dinihari. Jadi pas lapar mau sarapan tidak perlu pulang,” tandas Sutarno (42), seorang penyapu jalan.
Sutrisno
