SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengajak sekitar 3.448 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), untuk melakukan praktik langsung di lapangan, sekaligus turut serta mencegah stunting. Selain mengasah kepekaan sosial, mahasiswa juga bisa mempraktikkan ilmu yang diperoleh selama kuliah.
”Di Unimus ini kan ada Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat. Mahasiswa kita ajak untuk peduli dan mengasah kepekaan sosialnya. Maka social capital yang dimiliki, harapan kita bisa dipraktikkan,” kata Ganjar, usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Unimus, Senin (5/9/2022).
Pemerintah Provinsi Jateng, saat ini sedang getol untuk menekan stunting. Sejumlah program telah dilakukan termasuk di antaranya, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) atau pendampingan untuk ibu hamil dan one student one client atau satu mahasiswa mendampingi seorang ibu hamil.
BACA JUGA: Inovasi dan Adaptasi PTS Harus Secepat Perkembangan Zaman
”Kita kan lagi bergerak ini. Ada penurunan stunting, bagaimana menjaga kesehatan ibu-anak, khususnya mereka yang sedang hamil. Kami punya program one student one client. Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu sebenarnya perhatian pada ibu hamil,” ujar dia.
Berdasarkan data, ada sekitar 20 persen ibu hamil bermasalah di Jateng. Mereka membutuhkan pendampingan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Mahasiswa dan perguruan tinggi bisa mengambil peran untuk mendampingi yang bermasalah itu, sampai melahirkan dan memastikan ibu dan anaknya selamat.
”Kalau itu bisa didampingi teman-teman mahasiswa, maka learning process-nya mereka belajar, bagaimana mendampingi. Dosennya membimbing. Maka ini merdeka belajar yang konkret. Stuntingnya bisa kita cegah,” jelas Ganjar.
BACA JUGA: Mahasiswa Unissula Gunakan Self-Love Therapy Atasi RBP
Terkait teknisnya, perguruan tinggi bisa menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah. Mahasiswa yang ikut serta dalam one student one client ini, kemudian bisa mendapatkan reward atau apresiasi. Baik nilai akademik maupun nilai praktik di masyarakat.
”Kita bisa kerja sama dengan Unimus. Mahasiswa kita ajak dan kita kasih perhatian. Reward dan apresiasi bisa diberikan pada mereka, agar selama dia kuliah, pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsa, negara, dan kemanusiaan,” tegas Ganjar.
Dalam kuliah umum itu, Ganjar juga sempat melakukan tanya jawab dengan sejumlah mahasiswa. Setidaknya, ada empat mahasiswa yang bedialog dan mendapatkan hadiah dari Ganjar. Dua mahasiswa mendapatkan hadiah uang SPP satu semester, dua lainnya mendapatkan hadiah buku dan produk UMKM.
Riyan