blank
Menkopolhukam RI, Prof Dr Mahfud MD menyampaikan materi dalam Kuliah Umum pada Pakem mahasiswa baru USM di Gelora USM Jl Soekarno-Hatta pada Sabtu (3/9/2022).

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Bagi mahasiswa baru yang diterima di Universitas Semarang (USM) adalah anugerah. Sebab, kemerdekaan RI yang telah diperjuangan oleh para pahlawan telah memeberikan kemudahan bagi anak bangsa untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi.

Hal itu disampaikan Menkopolhukam RI, Prof Dr Mahfud MD saat memberikan Kuliah Umum pada Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (Pakem) kepada mahasiswa baru, pada Sabtu (3/9/2022).

Kegiatan dengan tema ”Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda” itu dilaksanakan secara hybrid yaitu online melalui zoom meeting dan offline di Gelora Prof Sudarto SH.

Mahfud mengatakan, anugerah kemerdekaan yang telah diisi oleh bangsa Indonesia selama 77 tahun telah memberikan kesempatan dan kemudahan yang luar biasa bagi masyarakat.

Saat di bawah penjajahan, pendidikan hanya dapat dinikmati oleh orang Eropa dan kelompok bangsawan saja. Kini, segenap bangsa Indonesia dapat menikmati tanpa memandang ras dan agama.

”Kemudahan pendidikan ini terlihat dari tersedianya ribuan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang menawarkan berbagai macam beasiswa dari berbagai sumber. Makanya, kalian mahasiswa baru ini bisa diterima di USM adalah anugerah,” kata Mahfud MD yang juga sebagai dosen Magister Hukum USM.

Menurutnya, semua yang telah dinikmati saat ini adalah hasil perjuangan yang dilandaskan pada cara pandang yang mengutamakan kepentingan bersama sebagai satu entitas dan identitas, yaitu bangsa Indonesia. Inilah wawasan kebangsaan yang menjadi spirit perjuangan kemerdekaan.

Pada kegiatan ini, Mahfud juga menyampaikan tonggak berdirinya bangsa Indonesia yang dimulai dari gerakan Sumpah Pemuda. Gerakan ini menyatukan berbagai eleman bangsa tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan etnis.

Pada sumpah pemuda ini terbitlah ikrar satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, yang mana menjadi wujud wawasan kebangsaaan sebagai tonggak berdirinya bangsa Indonesia.

”Pemerintah telah memproyeksikan pada 2045 kita mencapai apa yang disebut sebagai ‘Visi Indonesia Emas’. Tentu saja terdapat tantangan pencapaian visi Indonesia Emas, yang membutuhkan kerja keras dan kerja sama semua pihak, khususnya generasi muda yang akan menjadi pemimpin di masa depan,” ungkapnya.

Menurut Mahfud, tantangan untuk menuju Indonesia emas 2045, antara lain tantangan sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), krisis energy dan krisis pangan, serta globalisasi.

”Semua tantangan tersebut dapat kita hadapi bersama jika kita tetap memegang teguh wawasan kebangsaan, meletakkan kepentingan bangsa diatas kepentingan individu dan golongan,” ujarnya.

Agar wawasan kebangsaan itu kuat, katanya, maka diperlukan peran perguruan tinggi, karena perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mencetak kader bangsa dan menjaga ideologi negara agar eksistensi bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga.

”Perguruan tinggi harus menjadi kawah candradimuka pencetak kader bangsa yang menjadi penjaga dan penyebar nasionalisme, serta Perguruan tinggi harus menguatkan proses pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memperkuat wawasan kebangsaan,” tegasnya.

Dia menambahkan, Universitas Semarang (USM) sebagai perguruan tinggi juga mampu berperan untuk mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta siap menghadapi tantangan bangsa Indonesia ke depan dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila.

”Universitas Semarang juga mampu memperkuat wawasan kebangsaan agar para mahasiswa dan lulusannya menjadi kader bangsa yang berjiwa ”merah-putih”, selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan pribadi agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap kokoh,” tandasnya.

Muhaimin