blank
Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto (kiri depan membelakangi lensa), saat memberikan penjelasan kepada Tim BPBD Kabupaten Pati yang melakukan studi banding ke Wonogiri.(Dok.BPBD Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, studi banding ke BPBD Kabupaten Wonogiri. Ini dilakukan untuk mendalami implentasi pemanfaatan sistem air hujan, dan pengembangan tanaman rumput vertiver (akar wangi).

Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Kamis (1/9), menyatakan, studi banding berlangsung selama dua hari. ”Mereka meminta penjelasan teknis dan sistem panen air hujan, serta penerapan mitigasi vegetatif dengan tanaman konservasi yang telah dilakukan BPBD Kabupaten Wonogiri,” jelas Bambang Haryanto.

Juga melakukan pendalaman tentang keberadaan Kebun Bibit BPBD Kabupaten Wonogiri, sebagai sarana edukasi dan penyediaan bibit tanaman konservasi, guna mendukung mitigasi vegetatif, serta implementasi sistem pengelolaan pemanfaatan air hujan skala sederhana.

Pendalaman secara teori diberikan di Kantor BPBD Kabupaten Wonogiri, Kemudian untuk studi lapangan, mengambil lokasi ke Desa Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

Dengan pendampingan dari BPBD Kabupaten Wonogiri, dilakukan peninjauan lapangan untuk memperdalam penerapan sistem pengelolaan air hujan skala menengah di Desa Kepatihan.

Tim BPBD Kabupaten Pati, juga mendalami soal pengembangan tanaman vertiver (akar wangi) di chatment area (daerah pengaliran) Waduk Pakis di Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

Tim BPBD Kabupaten Pati yang melakukan studi banding ke BPBD Kabupaten Wonogiri, dipimpin oleh Kepala BPBD Pati Martinus Budi Prasetya.

Bambang Pur