blank
Relawan SAR bersama personel kepolisian, melakukan tugas mengevakuasi mayat yang mengapung di dermaga perahu wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri.(Dok.SAR Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Seorang awak perahu wisata Waduk Gajahmungkur, Wonogiri, melihat ada rambut krembyah-krembyah mengapung di permukaan dermaga perahu wisata. Betapa kagetnya, setelah diamati ternyata mayat seorang perempuan.

Temuan mayat mengapung ini, menjadi kejadian kedua kalinya dalam tempo dua hari terakhir ini, di wilayah perairan di Kabupaten Wonogiri.

Pertama, mayat pria berinisial DTS (23) yang kemarin ditemukan mengapung di pintu irigasi Dam Skunder Dusun Karangtalun, Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Giliran Rabu pagi (31/8), mayat perempuan berinisial Ny S (69) di perairan dermaga perahu wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri.

Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo dan Kasubsi Penmas Humas Polres Aiptu Iwan Sumarsono, menyatakan, Ny S dikenali sebagai warga asal Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.

Temuan mayat wanita di dermaga wisata Waduk Gajahmungkur, Wonogiri, tersebut segera dilaporkan pengelola objek wisata, Pemerintah Desa Sendang, dan diteruskan ke Polsek Wonogiri Kota serta Polres Wonogiri.

Relawan SAR

Untuk melakukan evakuasi, meminta bantuan Relawan SAR (Search And Rescue) pimpinan Ketua SAR Wonogiri AKP Setiyono yang menjabat Kasat Binmas Polres Wonogiri.

Kabid Operasional Tri Cahyana dan Senior SAR Wonogiri, Wisnu, menyatakan, diturunkan 4 personel SAR untuk melakukan evakuasi. Kuartet relawan SAR Wonogiri ini, terdiri atas Eko Susanto, Faris, Bayu dan Purwanto Sendang.

Tindakan mengevakuasi mayat, dilakukan bersama personel Sat Samapta Polres, Anggota Polsek Wonogiri Kota, dari Satreskrim, PMI dan aparat Desa Sendang pimpinan Kades Sukamto.

Penyebab wanita itu tewas mengapung di perairan dermaga perahu wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri, masih dalam penyelidikan petugas. Mayat korban diangkut ke RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso untuk menjalani pemeriksaan oleh tim medis.

Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan.
Ada dugaan, korban mengalami depresi atas derita sakit perut yang tidak kunjung sembuh, meski telah diobatkan kemana-mana. Kepada petugas, pihak keluarga menjelaskan bahwa sebelumnya korban pamit untuk pergi berobat.

Bambang Pur