blank
Sebelum pentas wayang kulit lakon Kresna Gugah, dipentaskan sajian seni tari untuk membangun suasana suka ria.(Dok.Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – Wayang kulit dengan Bintang Tamu Gareng Tralala dan Lusi Brahman, digelar di Lapangan Desa Sukodono, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jatim.

Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, Bupati Indrata Nur Bayu Aji ikut menyaksikan bersama-sama dengan masyarakat. Dalang kondang Pacitan, Ki Fajar Ariyanto, tampil menyajikan lakon ”Kresna Gugah.”

Pagelaran wayang kulit Rabu Malam (24/8) sampai Kamis dinihari (25/8) ini, bertujuan untuk nguri-uri kesenian tradisional bernilai adi luhung yang keberadaannya telah diakui Unesco sebagai warisan dunia.

Juga dalam rangka Sosialisasi Pemberantasan Peredaran Rokok Ilegal, sebagai pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembaku (DBHCT) Bidang Penegakan Hukum Tahun 2022 Kabupaten Pacitan.

Kesenian wayang kulit, dinilai menjadi salah satu media sosialisasi yang efektif, untuk bisa menjangkau semua kalangan masyarakat. Terbukti dalam gelaran tersebut, mampu menarik minat masyarakat untuk datang menyaksikan.

Rokok Ilegal

Sebelum pagelaran wayang kulit, masyarakat mendapat sosialisasi tentang pentingnya memerangi rokok ilegal dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Madiun. Ikut hadir dalam kempatan tersebut, Staf Ahli Bupati bidang pemerintahan politik dan hukum, Anggota DPRD, Kepala Satpol-PP, Camat beserta jajaran Forkompimcam.

Kresna Gugah, termasuk lakon pakem dan sering dipentaskan oleh para dalang. Berkisah tentang usaha para Pandawa (diwakili Arjuna) dan Kurawa (Prabu Duryudana) untuk berebut dukungan Prabu Kresna serta prajurit Dwarawati, agar berpihak untuk memenangkan Perang Baratayuda.

Berkatalah Prabu Kresna setelah terbangun dari tirakat Ngrogoh Suksma: ”Mana yang kau pilih bantuanku secara pribadi kepada Pandawa, berupa petunjuk dan siasat perang, atau seluruh kekuatan angkatan perang Kerajaan Dwarawati ?”

Arjuna memilih yang pertama, tentang petunjuk dan siasat perang. Pilihan ini menggembirakan hati Duryudana, karena ia sebenarnya memang mengharapkan bantuan para prajurit Dwarawati. Menurut pendapatnya, ahli siasat perang sudah banyak dimiliki Kurawa, tidak perlu ditambah dengan Kresna.

Sebagaimana diketahui, dalam perang besar Baratayuda, kemenangan berpihak pada Pandawa berkat bantuan Prabu Kresna yang setia memberikan taktik dan siasat untuk memenangi setiap pertempuran.

Bambang Pur