blank
Direktur Bumdes Wringinputih, Borobudur, Rizal Arif Windriatmoko. (Dok)

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, kini mengelola kebun klengkeng seluas setengah hektar. Untuk menyirami kebun seluas itu BUMDES tersebut menggunakan siram otomatis berbasis internet Of Things (IOT).

Jadi, untuk menyirami kebun klengkeng tersebut tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Cukup memencet smartphone dari rumah atau dari mananapun, penyiraman langsung bisa dilaksanakan.
Proyek ini merupakan bagian dari program Smart Village Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) kerjasama dengan UNS Solo dan Bumdes Wringinputih.

Direktur Bumdes Wringinputih, Rizal Arif Windriatmoko mengatakan, tinggal di pelosok desa tidak menghalangi upaya untuk melakukan transformasi teknologi digital. Pendekatan teknologi digital bisa mampu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi masyarakat desa, salah satunya yaitu pertanian.

‘’’Dengan adanya penyiraman otomatis berbasis IOT, tentu lebih memudahkan petani untuk meningkatkan produktifitasnya dan menghemat tenaga. Ini baru kita simulasikan di satu petak seluas setengah hektar, nanti akan dikembangkan di kebun klengkeng lainnya yang lebih luas,’’ ujarnya.

Kebun klengkeng ini, lanjut dia, merupakan bagian dari agrowisata petik buah klengkeng sehingga harus dikemas menarik. Jadi wisatawan berkunjung tidak hanya disuguhi kebun klengkeng dan petih buah klengkeng saja, tapi juga menawarkan pengalaman baru melihat perkebunan modern yang berbasis IOT.

‘’Ini adalah yang pertama di Magelang perkebunan modern berbasis IOT. Kami membuka diri untuk siapa saja yang mau belajar tentang perkebunan modern yang sedang kami kembangkan,’’ ungkapnya.

Duta Digital Smart Village Kemendesa PDTT, Sholahuddin AA mengatakan, Desa Wringinputih merupakan satu di antara 15 desa di Magelang yang menjadi bagian dari percontohan Smart Village Kemendesa PDTT.

Penerapan penyiraman otomatis berbasis IOT adalah bagian dari transformasi teknologi digital di desa. Sesuai dengan arah pembangunan nasional dalam RPJMN 2020/2024 transformasi digital sebagai proyek prioritas strategis nasional.

Dia menerangkan, sistem penyiraman otomatis berbasis IOT dirancang menggunakan mikrokontroler Arduino Uno, sebagai sistem kontrol dan NodeMCU sebagai pengirim data antara sistem ke web server. Sementara ini belum menggunakan web server sendiri tapi menggunakan server telegram. Intruksinya menggunakan kode angka yang dikirim ke chat telegram, kemudian dibaca oleh sistem dan secara otomatis kebun akan tersiram melalui instalasi pipa yang sudah didesain dan selanjutnya dipasang di kebun itu.

‘’Yang mengerjakan adalah tim dari UNS dan komunitas digital Desa Wringinputih, dimulai membuat prototype dan mengujicoba sistemnya. Semua ini terus dikembangkan dan nanti akan menjadi unit usaha Bumdes khusus untuk produk IOT pertanian dan perkebunan,’’ terangnya.

Doddy Ardjono