blank
Foto bersama DKB dengan Bupati di rumah dinas Bupati Blora. Foto: Kudnadi Saputro Blora

“Di Taman Tirtonadi saya minta agar diramaikan. Kelompok dan komunitas seni budaya bisa digilir tampil, bisa seminggu sekali. Demikian juga di Cepu, di Tuk Buntung. Bisa saja malam Sabtunya di Tirtonadi dan malam minggunya di Tuk Buntung,” kata H. Arief Rohman.

Untuk menggilir kelompok dan komunitas ini, menurut Bupati Blora perlu pendataan dari dinas terkait yang dibantu DKB. Sementara terkait proses yang lama dari pembentukan DKB, Bupati mendorong untuk merangkul semua pegiat seni budaya yang ada di Kabupaten Blora.

“Nanti kita pertemukan, kita dengarkan apa-apa saja yang menjadi keluhan atau pemikiran mereka. Kuncinya di komunikasi,” ujar Bupati Blora.

Di samping itu, terkait penulisan sejarah Blora, Bupati H. Arief menyatakan dukungannya dan siap mengomunikasikannya dengan keraton-keraton di Surakarta.

“Saya sudah berkirim surat ke Mangkunegaran untuk datang kesana. Nanti kita elaborasi lebih banyak sumber-sumber sejarah dari sana,” tandas Bupati Blora.

Kudnadi Saputro