LPP RRI
Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) meraih penghargaan Most Engaging Media,(media yang paling banyak melibatkan publik dalam berbagai programnya) dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Foto: Dok LPP RRI.

JAKARTA(SUARABARU.ID)- Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) meraih penghargaan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai Most Engaging Media,(media yang paling banyak melibatkan publik dalam berbagai programnya).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada Direktur Utama LPP RRI Hendrasmo pada peringatan Hari Metereologi, Klimatologi dan Geofisika  Nasional (HMKGN) ke-75 di Jakarta, Senin (8/8/2022).

“Penghargaan  dari BMKG kepada RRI, karena selama ini LPP RRI telah  menjadi bagian penting dalam penyebarluasan informasi publik di bidang metereologi, klimatologi dan geofisika,” kata Direktur Utama LPP RRI Hendrasmo dalam siaran pers yang diterima Rabu ( 10/8/2022).

Hendrasmo mengatakan,  penghargaan tersebut merupakan wujud nyata kerjasama RRI dengan BMKG yang telah terjalin selama ini.

Menurutnya, selama ini antara LPP RRI dan BMKG  mempunyai bidang tugas yang  hampir sama, di antaranya dalam penyebarluasan informasi dan edukasi kepada publik.

Ia menjmenjelaskan, salah satu program unggulan RRI yang menyiarkan program tanggap bencana yakni “Kentongan”.

“Program Kentongan ini merupakan bentuk tanggung jawab RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik untuk terlibat dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana,” jelasnya.

Hendrasmo menambahkan, program penyadaraan kebencanaan tersebut dilakukan dengan melibatkan langsung publik. Yakni,  untuk menyampaikan informasi bencana, atau sebaliknya masyarakat juga mendapatkan informasi sebagai langkah-langkah antisipasi kebencanaan.

Hendrasmo menegaskan, RRI akan terus membuka seluas-luasnya keterlibatan publik dalam rangka membuat konten yang mencerahkan, mencerdaskan dan memberdayakan serta mempersatukan bangsa.

“RRI ingin terus memperkuat perannya dalam membangun bangsa, termasuk di antaranya memperkuat siaran UMKM,” katanya.

Selama ini,  RRI di daerah melalui Programa Satu (Pro 1), telah memerankan diri sebagai radio pembangunan.

Menurutnua, karena sifat radio yang lokal, maka akan lebih mampu mengumpulkan para pemangku kepentingan di daerah  dalam upaya memperkuat proses pembangunan di daerah masing-masing.

“Dan hingga saat ini RRI hadir di 67 daerah di seluruh Indonesiadan ditambah 40 stasiun produksi di daerah di luar itu, untuk memperkuat perannya,” ujarnya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam sambutannya mengatakan, tantangan yang dihadapi BMKG ke depan sangat berat. Mengingat kondisi ekstrem yang kerap terjadi di wilayah yang ada di pelosok  Indonesia, mulai badai hingga tsunami.

Menurutnya,  selain menjalin kerjasama dengan LPP RRI, BMKG juga bekerjasama dengan  sejumlah mitra terkait dalam hal penyebarluasan informasi publik di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika melalui media elektronik.

“RRI menjadi salah satu media yang menyiarkan informasi bencana dan disebarluaskan ke seluruh wilayah Indonesia,” kata Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ke-15 ini. W. Cahyono