blank
Perempuan menulis Jepara, dalam launching buku "Kapan Kita Bisa".

JEPARA (SUARABARU.ID)- Sebanyak 30 penulis perempuan yang tergabung dalam “Perempuan Menulis” melaunching sebuah buku antologi yang berjudul Kapan Kita Sampai. Sebuah buku yang berisi kumpulan karya tulis perempuan Jepara ini diprakarsai oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Jepara dan Yayasan Jungpara.

Acara launching yang digelar pada Minggu, (7/8/2022) di Lembah Ngetuk, Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara ini selain dihadiri oleh para penulis juga dihadiri oleh pengurus DKD dari Komite Sastra, Beje dan Den Hasan.

blank
Buku Antalogi “Kapan Kita Sampai”.

Menurut Beje ini bukan acara launching. “Sebenarnya ini bukan acara launching Mas, karena buku Antalogi Kapan Kita Sampai ini sudah diterbitkan pada bulan April 2022. Rencananya akan dilaunching bertepatan dengan hari Kartini. Tetapi Karena terkendala Covid 19, maka baru di bulan Agustus bisa kita publikasikan”, kata Beje kepada suarabaru.id.

Lebih lanjut Beje mengatakan, proses lahirnya buku Antalogi Kapan Kita Sampai ini terkendala banyak hal, mulai antrian panjang ISBN dampak dari pandemi, molornya launching, hingga anggaran yang tidak kunjung cair dari dinas terkait.

“Kami tetap bersyukur buku ini bisa terbit, meskipun masih banyak kekurangan. Kami berharap kedepannya kegiatan literasi seperti ini bisa lebih mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Jepara. Terutama anggaran untuk proses cetak. Toh, kita membawa nama Jepara”, terang Beje.

Buku Antalogi Kapan Kita Sampai yang diterbitkan oleh Yayasan Jungpara ini penulisnya mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Mulai Ibu rumah tangga, mahasiswa, hingga pedagang. Buku ini juga diambil dari salah satu judul cerpen karya Eriana Tesa, dari Desa Sukodono RT 01/01 Kecamatan Tahunan, yang sekarang sedang menempuh pendidikan di Unnes.

Berikut ke 30 penulis perempuan Jepara yang karyanya dapat dinikmati dalam sebuah Buku yang berjudul Kapan Kita Bisa. Anne Ray, Andin Aksamala, Anna Ismala, Antik, Aviska Izzatun Noilufar, Budi Prihatin, Destiwidiana, Diah Bahagia, Eriana Tesa, Fadia Lutfi Amara, Femi Noviyanti, Ferina Mulyana, Fina Zahrotul Aniqoh, Ida Mayong, Indriatik, Lailin Niamah, Mima Asfiyah, Nida Fatah, Nur Inayah, Nur Sayyidah, Ratu Andayani, Sari Puspita, Wijayanti, Shella Salisna Rahmayani, Sinna  Saidah As-Zahra, Susi Ernawati Susindra, Wurry Srie, Zainur Rohmah, Zainurrohmah, Zuli Ariyani.

ua/Ratu