blank
Wali Kota Muchamad nur Azis bersama Forkopimda Kota Magelang bersama-sama memotong pita tanda diresmikan Rumah Restorative Justice. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID ) – Pemkot Magelang bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kota Magelang membentuk ‘Rumah Restorative Justice’ di Kecamatan Magelang Tengah, untuk memberikan kemanfaatan dan keadilan bagi masyarakat.

Pembentukan Rumah Restorative Justice ini merupakan inovasi Kejaksaan Agung yang mengutamakan pendekatan kekeluargaan dengan cara mediasi.

‘’Ini sebuah inovasi Kejaksaan, menjadi hal baik. Segala persoalan seharusnya diselesaikan sejak dini dengan cara musyawarah, tapi kalau tidak ketemu memang harus ditegakkan,” kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz, saat peresmian Rumah Restorative Justice di Aula Kecamatan Magelang Tengah, kemarin.

Menurutnya, adanya Rumah Restorative Justice ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi masyarakat untuk bermediasi, sehingga jika ada kasus bisa diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat. Dia berharap inovasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.

‘’Adanya Rumah Restorative Justice ini diharapkan menjadi wadah kita semua. Kalau ada kasus bisa diselesaikan tanpa harus ke pengadilan,’’ kata Azis yang juga berprofesi dokter spesialis penyakit dalam.

Dia menerangkan, Pemkot Magelang mendukung program ini sebagai upaya memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.

Azis berharap stakeholder dan elemen masyarakat dapat aktif dan berpartisipasi dengan adanya Rumah Restorative Justice, dalam memberikan bantuan hukum sesuai Peraturan Jaksa Agung RI Nomor 15 Tahun 2020.

blank
Kepala Kejaksaan Negeri Kota Magelang, Siti Aisyah saat memberikan sambutan. ( bag Prokompim, Pemkot Magelang)

Kepala Kejaksaan Negeri Kota Magelang Siti Aisyah mengemukakan, terbentuknya Rumah Restorative Justice ini tidak lepas dari bantuan Pemkot Magelang dan Kecamatan Magelang Tengah.

Siti menjelaskan, Restorative Justice merupakan proses penegakan hukum dengan memperhatikan asas peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan, dalam rangka mewujudkan keberhasilan penuntutan demi keadilan berdasarkan hukum dan hati nurani.

Termasuk penuntutan dengan menggunakan pendekatan keadilan restoratif yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

‘’Tujuannya penyelesaian perkara tindak pidana umum dengan mengedepankan keadilan restoratif yang menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula, dan keseimbangan perlindungan serta kepentingan korban dan pelaku. Serta tindak pidana yang tidak berorientasi pada pembalasan,’’ terangnya.

Menurutnya, Rumah Restorative Justice ini dibentuk sebagai tempat pelaksanaan musyawarah mufakat dan perdamaian untuk menyelesaikan masalah/perkara pidana ringan yang terjadi di masyarakat.

Syarat kasus yang bisa diselesaikan di Rumah Restorative Justice antara lain tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana, tindak pidana hanya diancam dengan pidana denda atau diancam dengan pidana penjara tidak boleh lebih dari 5 tahun.

‘’Syarat lainnya, tindak pidana dilakukan dengan nilai barang bukti atau nilai kerugian yang ditimbulkan akibat dari tindak pidana tidak lebih dari Rp 2,5 juta. Disamping itu Rumah Restorative Justice ini juga dapat memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat Kota Magelang,’’ je;as Siti. (pemkotmgl)