blank
Para siswa SMK Negeri 2 Ponorogo, Jatim, tampil melakukan peragaan busana dengan mengambil tema kuliner khas Kabupaten Reog.(Dok.Amin SMK Negeri 2 Ponorogo)

PONOROGO (SUARABARU.ID) – Unik, ini terjadi di Kabupaten Ponorogo, Jatim. Gelaran event fashion show (peragaan busana), mengambil tema kuliner (makanan) khas Kabupaten Reog. Seperti sate ayam, pecel dan minuman dawet.

Ponorogo Creative Festival ini, diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo. Digelar oleh Pemkab Ponorogo untuk memeriahkan acara tradisi Grebeg Sura Tahun Ehe 1956 Windu Sancaya dan memperingati Hari Jadi Ponorogo Ke-526 Tahun 2022.

Event ini digelar di ruas Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Ponorogo, Jatim. Sekaligus bertujuan untuk ikut mendukung kebangkitan para pelaku ekonomi kreatif.

Gelaran peragaan busana yang unik ini, mampu menyedot perhatian masyarakat dalam jumlah banyak. Di arena Ponorogo Creativ Festival tersebut, ditampilkan 30 stand yang menjajakan berbagai produk ekonomi kreatif Ponorogo. Diantaranya, beragam hasil seni kriya, produk fashion, aneka kuliner, dan beragam seni pertunjukan.

Siswa-siswi SMK Negeri  2 Ponorogo tampil menjadi bintang dalam event Ponorogo Creative Festival yang bertajuk Hos Cestra (Ikon baru Grebeg Sura Ponorogo) itu. Para pelajar SMK Negeri 2 Ponorogo pimpinan Kepala Sekolah (Kasek) Farida Hanim Handayani SPd, MPd, mampu menghipnotis massa pengunjung dengan beragam kreativitasnya.

Sajian Fashion Show SMK Negeri 2 Ponorogo ini, mendapat apresiasi dari Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita. Juga mendapatkan aplaus dari massa pengunjung yang memadati ruas Jalan HOS Cokroaminoto.

Batik Spesifik

Kasek SMK Negeri 2 Ponorogo, Farida Hanim Handayani, mengatakan, tema yang ditampilkan kali ini adalah ‘Cintai Produk Lokal Ponorogo.’ Yakni melalui makanan dan minuman khas Ponorogo. Seperti sate ayam Ponorogo, pecel, dan dawet.

blank
Para guru pendamping foto bersama dengan para siswa SMK Negeri 2 Ponogoro, sebelum tampil menjadi bintang panggung di acara fashion sow.(Dok.Amin SMK Negeri 2 Ponorogo)

”Tema ini kami angkat di tengah maraknya serbuan kuliner asing dari Timur Tengah dan Negara Barat serta Korea, yang sudah menjamur di Ponorogo,” ujar Farida Hanim. Selain itu, tambahnya, sekolah juga mengusung produk batik spesifik, yakni Batik Merci, Sibory dan Merco. Juga ditampilkan tata rias fantasi bernuansa kuliner sate, pecel dan dawet gempol.

Tujuannya, agar kuliner dan produk lokal dari para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengan (UMKM) Ponorogo, dapat terangkat dan menjadi branding di masyarakat.

Sukses tampil di ajang Hos Cestra tersebut, menjadi bukti bahwa SMK Negeri 2 Ponorogo mampu mendesain, memproduksi dan unjuk karya melalui pagelaran tersebut. ”Kami mampu dan mau berkolaborasi dengan pihak manapun, untuk mewujudkan Ponorogo hebat melalui core bisnis yang dikembangkan,” ujar Farida.

Ditambahkan, tampilan yang disuguhkan di event Hos Cestra itu, merupakan hasil kolaborasi guru dan siswa di semua core bisnis. Sebagai contoh, untuk desain baju dan menjahit baju yang tampil di pergelaran Hos Cestra tersebut, dikerjakan melalui Program Keahlian Tata Busana sekolah.

Kemudian untuk make up tata rias, dilakukan Program Keahlian Tata Kecantikan sekolah. Adapun untuk pemenuhan konsumsi anak-anak dan guru selama latihan dan pagelaran, diproduksi oleh Program Keahlian Kuliner.

Selanjutnya untuk pembuatan dokumentasi video shooting, foto dan publikasi, dilakukan oleh tim DMS (Digital Marketing Sekolah). ”Untuk para bintang panggung yang jadi model di pagelaran, adalah anak-anak kami sendiri, dari siswa Program Kuliner, Tata Busana, Kecantikan, dan Perhotelan, yang selama ini aktif mengikuti ekstra Fashion Show,” jelas Farida.

Bambang Pur