blank
Fajar Saka (kiri), menjadi pemateri dalam talkshow demokrasi, yang digelar BEM Unwahas, di Hotel Metro Park, Semarang, Rabu (27/7/2022). Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah, Fajar Saka SH MH mengatakan, pemberantasan praktik politik uang dalam pemilihan umum (pemilu), butuh peran serta aktif masyarakat. Hal itu mutlak harus dilakukan, jelang pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.

Hal itu seperti yang disampaikannya, saat menjadi narasumber dalam Talkshow Demokrasi, dengan Tema ‘Peran Aktif Mahasiswa Sebagai Generasi Milenial dalam Pemilu 2024’. Kegiatan yang digelar BEM Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang ini, berlangsung di Hotel Metro Park, Semarang, Rabu (27/7/2022).

Menurut Fajar, meski pelaku politik uang sudah banyak yang dihukum, tapi tetap saja masih banyak yang melakukannya. Dikatakan dia, pelaku politik uang adalah, orang yang memberi dan menerimanya. Dan keduanya bisa dikenakan sanksi pidana.

BACA JUGA: 4 Rumah Terbakar di Grobogan, Tiga Ludes Satu Hangus

”Kami sangat berharap peran mahasiswa generasi milenial ini, mau membangun kesadaran untuk tidak ikut dalam arus politik uang. Karena apa pun itu, politik uang sangat tidak fair untuk dilakukan,” kata dia, menjawab pertanyaan Intan Permatasari, salah satu mahasiswi dari STAI Walisembilan, Semarang dan Teddy Firmansyah (Untidar).

Disarankan dia, peran mahasiswa sangat diperlukan untuk membuat sebuah komunitas anti politik uang. Itu bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga, teman dekat dan berkembang dengan lebih luas lagi.

”Bangun kesadaran diri terlebih dahulu, sebelum memberikan pemahaman yang sama kepada orang lain atau masyarakat sekitarnya,” pinta Fajar.

BACA JUGA: BTS, Idol K-Pop yang Raih Nominasi Terbanyak di MTV VMA 2022

Pada bagian lain, anggota KPU Jateng, Ikhwanudin SAg menyampaikan, pelaksanaan Pileg dan Pilpres digelar pada Rabu (14/2/2024). Sedangkan Pilkada serentak digelar pada Rabu (20/11/2022).

Terkait dengan proses pelaksanaan pemilu itu, salah satu perangkat dalam proses pemilihan itu, di antaranya penyediaan kertas suara. ”Kertas suara yang nanti kita gunakan berukuran 51×21 cm, sebuah kertas suara yang cukup besar. Sosialisasi untuk hal itu sedang kita siapkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Dosen Fisip Unwahas, Drs Joko J Prihatmoko MSi menyebutkan, penyelenggara pemilu harus SMART (Specific, Measurable, Actual, Realistic, Time Table). Diungkapkannya, sampai saat ini sudah ada 48 partai yang mendaftar, untuk ikut dalam ajang pesta demokrasi ini.

Hadir dalam acara ini yang dimoderatori Qiqiya Tantowi Azis itu, Rektor Unwahas Prof Dr Mudzakir Ali MA, Rahmad Winarto (Kesbangpol Jateng), Presiden Mahasiswa Unwahas Adi Surya dan perwakilan dari 25 PTN dan PTS yang ada di Jateng.

Riyan