blank

Oleh : Siti Mahmudah, S.Pd.SD

Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan Kelas VI SDN 2 Jobokuto, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara tahun sebelumnya  disebabkan oleh beberapa faktor ektern dan intern  yaitu antara lain: metode mengajar guru, relasi antara guru dan murid, penghargaan, kritikan, teguran, umpan balik, dan aktivitas belajar  serta minat sendiri (Slamento, 1988).

Sebab  sekitar   60%   waktu anak cenderung mendengarkan guru atau menonton anak  mengerjakan tugas di papan tulis dan jarang ada yang melibatkan siswa supaya aktif pada proses pembelajaran, seperti tanya jawab, diskusi, pemecahan persoalan yang dilontarkan guru dan lain-lain.

Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus mampu menggunakan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan  siswa, sehingga pelaksanaan pembelajaran bisa berjalan secara efektif dan efisien. kegiatan belajar mengajar

Dalam kaitan ini,  metode jigsaw dapat digunakan untuk membantu setiap anak dalam mengatasi kesulitan, baik secara klasikal maupun secara individual, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik (S. Nasution, 1987).

Teknik jigsaw adalah teknik pembelajaran yang berupa permainan antar kelompok, serupa dengan pertukaran kelompok dengan kelompok, di mana setiap siswa ditugasi mengajarkan pengetahuan baru yang diperoleh dari hasil diskusi kelompok untuk diajarkan kepada siswa lain pada kelompok lain.

Ini merupakaan alternatif menarik bila ada materi belajar yang bisa disegmentasikan  atau dibagi-bagi dan bila bagian-bagiannya harus diajarkan secara berurutan.

Tiap siswa mempelajari sesuatu yang berbeda dengan lainnya yang bila digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk kumpulan pengetahuan atau keterampilan yang padu   ( Melvin L. Silberman; 1996 : 192).

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah setiap siswa ditugasi mengajarkan pengetahuan baru yang diperoleh dari hasil diskusi kelompok untuk diajarkan kepada siswa lain pada kelompok lain.

Pentingnya Motivasi

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Oemar Hamalik, 1992:173).

Salah satu contoh yang sering ditemui dalam kegiatan pembelajaran adalah banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang  tepat maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang  semula tidak terduga.

Untuk  mengetahui sejauh mana proses belajar  mengajar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka perlu diadakan tes hasil belajar. Menurut pendapat Winata Putra dan Rosita (1997; 191) tes hasil belajar adalah   salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan  untuk menentukan keberhasilan seseorang dalam suatu proses belajar mengajar atau untuk menentukan keberhasilan suatu program pendidikan.

Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dapat  meningkatkan motivasi belajar pendidikan kewarganegaraan tentang sistem pemerintahan  Republik Indonesia bagi siswa kelas VI SDN 2 Jobokuto dari rendah menjadi sangat tinggi. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, juga meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan tentang sistem pemerintahan  Republik Indonesia bagi siswa kelas VI SDN 2 Jobokuto dari rata – rata ulangan dari 53,1 menjadi 81,5.

Sehingga diambil simpulan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dapat  meningkatkan motivasi dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan tentang sistem pemerintahan  Republik Indonesia bagi siswa kelas VI SDN 2 Jobokuto baik secara teoritik maupun secara empirik.

Penulis adalah Kepala Sekolah SDN 2 Jobokuto Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara