blank
Ganjar ikut menebarkan bibit ikan nila di areal persawahan di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Foto: humas

BANYUMAS (SUARABARU.ID)– Desa Panembangan di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas langsung heboh, pada Senin (18/7/2022). Warga begitu antusias berdiri di sepanjang jalan, untuk menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar berkunjung ke desa itu, untuk melihat pengembangan mina padi yang dilakukan kelompok petani Panembangan. Ternyata, mayoritas petani di desa itu telah menerapkan konsep mina padi, yakni menanam padi sekaligus menebar benih ikan di sawah, sejak 2001 lalu. Hari itu, Ganjar pun ikut menebar benih ikan ke sawah bersama para petani.

”Program mina padi ini kami lakukan sejak 2001 lalu. Kalau dulu para petani hanya tanam padi, sekarang juga memelihara ikan jenis nila. Dan setelah dilakukan, hasil produksi padi bisa lebih meningkat, dan penghasilan dari ikan juga sangat banyak,” kata Narsono, pengurus kelompok tani Desa Panembangan.

BACA JUGA: Warga Banyumas Raya Harus Kreatif untuk Optimalisasi Pariwisata

Diungkapkan dia, hasil panen padi dengan konsep mina padi per hektarnya bertambah enam kuintal. Setiap satu hektar, hasil jual padi rata-rata mendapatkan Rp 27 juta.

”Itu baru dari padi, belum dari ikan. Per hektar biasanya kita dapat 1,2 ton ikan. Per kilonya dijual Rp 22 ribu. Jadi total pendapatan dari jual padi dan ikan rata-rata per hektar Rp 50 jutaan. Tentu ini membuat petani lebih sejahtera, karena sebelumnya tidak sebanyak itu,” terangnya.

Sementara itu, Ganjar menyampaikan, konsep mina padi yang dilakukan petani Panembangan sudah tepat. Apalagi daerah itu termasuk daerah pegunungan, dengan air yang sangat banyak.

BACA JUGA: Gubernur Diajak Relawan Cari dan Evakuasi ODGJ

”Area ini airnya banyak banget. Maka kalau bisa dikombinasikan untuk mengoptimalkan pertanian, akan sangat bagus. Kalau dulu orang hanya tanam padi, sekarang mereka dapat tambahan dari ikan, dan hasilnya luar biasa,” ungkap dia.

Dilanjutkan Ganjar, selama praktik program mina padi itu, hasil pertanian meningkat drastis. Program itu ternyata juga relatif mengurangi hama tanaman, karena hama yang nempel di batang padi, akan langsung dimakan ikan.

”Bahkan kalau ada tanaman liar yang tumbuh, juga dimakan ikan. Jadi nggak perlu matun, istilah mereka,” jelasnya.

BACA JUGA: Sering Mangkir Rapat Kerja, Komisi B Desak Bupati Evaluasi Kepala Dinasker Perinkop UMKM

Program itu rencananya akan terus dikembangkan. Para penyuluh juga telah melakukan pendampingan. Ganjar berharap, konsep mina padi yang sukses itu, bisa ditularkan ke daerah lain yang memiliki kontur daerah sama.

”Daerah seperti ini kan banyak di Jateng. Misalnya di Banyumas ini, Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung dan daerah pegunungan lain, yang memiliki sumber air melimpah. Ini bisa dikembangkan, dan tujuan akhirnya membuat petani kita lebih sejahtera,” pungkasnya.

Riyan