blank
Ketua TP PKK Kudus Mawar Hartopo menyerahkan kaos ke peserta pelatihan keterampilan DBHCHT. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Program pelatihan kerja yang digelar Pemerintah Kabupaten Kudus yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) diharapkan bisa memunculkan wirausahawan baru.

Harapan tersebut sebagaimana disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo saat membuka kegiatan membuka pelatihan keterampilan kerja bagi buruh rokok tahap pertama, di gedung BLK Disnaker Perinkop UMKM, Senin (18/7).

“Semoga bekal pelatihan kerja ini mampu memunculkan wirausahawan baru yang nanti turut menggerakkan perekonomian Kudus,”kata Mawar

Isteri Bupati Kudus HM Hartopo tersebut berpesan agar seluruh peserta pelatihan bisa mengikuti kegiatan dengan bersungguh-sungguh.

”Kalau sudah ikut ini, harus benar-benar diikuti dan ditekuni, jangan hanya sekedar ikut saja, tapi bagaimana nanti ada ilmu bermanfaat yang bisa kita serap di sini,” kata dia pada para peserta.

Mawar pun memastikan Pemerintah Kabupaten Kudus akan memberikan pelatihan yang terbaik kepada mereka. Sehingga yang perlu peserta lakukan adalah belajar dan menekuni keterampilannya nanti.

”Kami gratiskan ini, jadi harapannya harus menyerap ilmunya dengan maksimal ya,” sambung dia.

blank
Suasana pembukaan pelatihan keterampilan DBHCHT. Foto:Ali Bustomi

Sementara, Bupati Kudus HM Hartopo dalam kesempatan sebelumnya mengatakan pelatihan kerja bagi buruh rokok merupakan salah satu program penggunaan DBHCHT.

Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215 tahun 2021 yang mana salah satu penggunaan DBHCHT diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat yang implementasinya diantaranya berupa pelatihan kerja bagi buruh rokok.

“Pelatihan kerja ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya kalangan buruh rokok,”ujarnya.

Dia menambahkan, di era sekarang, pengusaha kecil mulai tumbuh subur di Kabupaten Kudus. Tak sedikit yang kemudian menjadi besar karena ketekunan pemiliknya.

Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disnaker Perinkop UKM) Rini Kartika Hadi Ahmawati menyebutkan Ada tiga pelatihan kompetensi yang dilaksanakan pada tahap ini dengan jumlah peserta total sebanyak 64 orang.

Adapun rinciannya adalah sebanyak 16 orang peserta keterampilan tata boga, 16 peserta keterampilan membuat kue dan roti, dan 32 peserta keterampilan menjahit pakaian dewasa.

Terkait lamanya pelatihan, Rini mengungkapkan pada tahun ini peserta dilatih dengan waktu yang cukup lama. Yakni 22 hari untuk pelatihan menjahit dan 17 hari untuk pelatihan boga dan kue.

”Kalau tahun lalu kan memang singkat ya, nah ini diperpanjang waktunya cukup lama sehingga kami harapkan mereka benar-benar menyerap ilmunya,” tandas Rini.

Ali Bustomi