blank
Lestari Moerdijat. Foto: lmc

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Protokol Cleanliness, Health, Safety dan Environment (CHSE), kini menjadi norma baru dalam pengelolaan pariwisata Nasional, sekaligus daya tarik bagi wisatawan mancanegara.

”Mempertahankan prinsip-prinsip CHSE dalam pengelolaan pariwisata Nasional, harus terus dikembangkan. Sehingga kegiatan pariwisata bisa mengakselerasi pertumbuhan sektor-sektor lainnya,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/7/2022).

Pada akhir pekan lalu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan, Indonesia berhasil naik 12 peringkat atau menjadi peringkat 32 dari 117 negara, dalam Travel Tourism Competitiveness Index (TTCI) Tahun 2021, di masa pandemi.

BACA JUGA: Offroad di Lereng Gunung Slamet Sensasinya Luar Biasa

Pencapaian itu, menurut Lestari, bisa menjadi acuan bahwa protokol CHSE merupakan pola adaptasi pasca pandemi, yang mampu mengakomodasi harapan dan keinginan para wisatawan.

Kondisi itu, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, merupakan satu peluang agar sektor pariwisata juga bisa dimanfaatkan, untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor-sektor lainnya.

”Di tengah ancaman krisis ekonomi global, berbagai upaya agar perekonomian Nasional mampu bergerak menjadi sangat penting. Sehingga segala bentuk potensi yang bisa membantu pertumbuhan ekonomi, harus segera dilakukan,” pinta Rerie.

BACA JUGA: Kiai Nawawi Nyanyikan ‘Ya Asyiqol Musthofa’ untuk Ganjar

Potensi sektor pariwisata dengan CHSE-nya, tambah anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, mampu menarik minat para wisatawan mancanegara, lewat penyelenggaraan sejumlah even internasional di Tanah Air.

Dengan pengelolaan yang terus mengalami perbaikan dan inovasi, dia percaya, sektor pariwisata Nasional mampu menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan perekonomian Nasional.

Rerie yang juga anggota Komis X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berharap, konsistensi penerapan CHSE dalam penyelenggaraan pariwisata Nasional harus terus dipertahankan, agar pertumbuhan ekonomi yang diharapkan bisa terwujud.

Riyan