blank

JEPARA (SUARABARU ID) –  Tiga Wakil Ketua DPRD Junarso, Pratikno dan Nuruddin Amin sepakat untuk membawa persoalan pembangunan pagar Taman Budaya ke Rapim DPRD. Tujuannya untuk meminta penjelasan kepada Pj Bupati dan Tim Anggaran Pendapatan Daerah terkait dengan pelaksaan proyek Penataan dan Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Taman Budaya Jepara.

“Ini sebagai salah satu bentuk pelaksanaan  tugas dan fungi  pengawasan dan penganggaran DPRD. Karena yang digunakan  adalah uang rakyat. Kami tidak ingin kemudian proyek ini mangkrak karena ada keterbatasan kemampuan APBD. Masih  banyak yang lebih prioritas dan penting yang menjadi kewajiban daerah dalam meningkatkan pelayanan publik seperti jalan, fasilitas pendidikan dan kesehatan,” ujar Pratikno. Mengapa diksi penataan dalam anggaran kemudian berubah menjadi pembangunan pagar, tambahnya.

Sementara, Nuruddin Amin yang dihubungi SUARABARU.ID mempertanyakan urgensi pembangunan pagar Taman Budaya, sebab desain besar pembangunan Taman Budaya Jepara belum disepakati. “Dikalangan seniman dan budayawan Jepara tahun 2022 saat dilakukan pertemuan di DPRD juga belum ada kesepahaman terkait dengan proyek dengan nilai Rp. 120 miliar tersebut,” ujar Nuruddin Amin.

Karena itu kami sepakat untuk mempertanyakan kepada Pj Bupati Jepara dan  Tim Anggaran Pendapatan Daerah. Sebab jika tahun ini hanya dikerjakan pagar depan, maka tersirat pembangunan akan dikerjakan dalam tahun jamak, atau beberapa tahun anggaran. “Padahal dalam ketentuan ada sejumlah persyaratan  sebuah proyek dapat dikerjakan dalam tahun jamak, tambah Nurudduin Amin.

Sedangkan Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta yang dihubungi SUARABARU.ID Sabtu (9/7-2022) terkai dengan kontroversi pembangunan pagar Taman Budaya Jepara ini meminta waktu untuk mempelajari kasus yang mulai mencuat beberapa hari lalu. “Saya akan pelajari konstruksi dan kronologis persoalan ini. Namun jika melihat besaran biaya nampaknya sulit jika hanya mengandalkan APBD. Ada sejumlah prioritas penting dan strategis yang harus kami kerjakan,” ujar Edy Supriyanta. Beri saya waktu untuk mempelajari persoalan ini, tegasnya.

Hadepe