blank
Tim Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri atas dosen Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (FE USM) melakukan Sosialisasi Investasi Emas dengan Tema ''Investasi Emas Nggak Ada Matinya'', pada Senin (20/6) di SD dan SMP Kuncup Melati, Semarang. (Foto:Humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri atas dosen Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (FE USM) melakukan Sosialisasi Investasi Emas dengan Tema ”Investasi Emas Nggak Ada Matinya”, pada Senin (20/6) di SD dan SMP Kuncup Melati, Semarang.

Tim PkM terdiri atas Maria Augustine Graciafernandy ST SM MT MM, Erlina Dewi Endah Amaliyah SST MM, Eko Usriyono SE MM CFP, dan Masine Slahanti SE MM.

Ketua PkM FE USM, Maria Augustine Graciafernandy mengatakan, sasaran kegiatan ini adalah para guru. Sebab, para guru ini memiliki tingkat pengetahuan dan kemauan belajar yang tinggi.

”Bahwa sasaran kegiatan ini adalah para guru, karena mereka memiliki tingkat pengetahuan dan kemauan belajar tinggi. Selain itu, guru juga mahir menjelaskan, sehingga setelah mereka memahami tentang investasi emas, diharapkan mereka nantinya mampu mengajarkan tentang investasi emas kepada orang-orang di sekitar,” ujarnya.

Selain itu, katanya, tim pengabdian kepada masyarakat juga bekerja sama dengan PT. Pegadaian untuk memberikan financial education yang lebih rinci mengenai investasi emas.

Financial education sangat penting dilakukan agar seseorang mampu menentukan investasi apa yang tepat dan sesuai dengan kemampuan keuangan mereka sehingga mampu mencapai merdeka finansial.

”Merdeka finansial adalah kondisi seseorang di mana ia memiliki tabungan, investasi, uang tunai, dana darurat, bahkan dana pensiun yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup sehari-hari.

Dengan financial education diharapkan masyarakat dapat terhindar dari investasi bodong yang semakin marak beredar. Serta menepis anggapan bahwa investasi memerlukan modal yang besar. Salah satu cara yang paling mudah dan murah untuk meraih merdeka finansial adalah dengan investasi emas,” jelas Maria.

Kemudian, Eko Usriyono mengatakan, investasi itu tidak dilakukan ketika ada uang sisa setelah semua kebutuhan terpenuhi.

”Investasi itu seharusnya dianggarkan sebesar 10-20% dari pendapatan,” ucap Eko.

Sementara itu, Kepala sekolah SMP Kuncup Melati, Amita Budhiyani SPd mengatakan, pengetahuan tentang investasi merupakan hal yang perlu dipelajari agar menambah pengetahuan bagi para guru.

”Menurut saya, kegiatan ini sangat baik karena dapat menambah pengetahuan tentang investasi terutama investasi emas. Saya berharap, pengetahuan ini dapat dipraktikkan serta bermanfaat bagi para guru,” ungkap Amita.

Muhaimin