JAKARTA (SUARABARU.ID)– Prasasti Pucangan peninggalan Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur, yang saat ini berada di India, mendesak untuk dikembalikan ke Tanah Air.
Karena prasasti itu merupakan bagian dari sejarah Nusantara, yang di dalamnya sarat nilai-nilai peradaban tinggi, yang wajib diwariskan kepada generasi penerus bangsa.
”Upaya untuk mengembalikan Prasasti Pucangan ke Tanah Air harus diupayakan, mengingat prasasti itu merupakan bagian dari perjalanan sejarah di Nusantara, yang mengandung nilai-nilai budaya bangsa ini,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat menerima kunjungan Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia, di ruang kerjanya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (20/6/2022).
BACA JUGA: Pandemi Mereda, Warga Sirahan Cluwak Pati Kembali Menggelar Sedekah Bumi
Ketua Asosiasi Ahli Epigrafi Indonesia, Dr Ninie Susanti mengungkapkan, Prasasti Pucangan merupakan peninggalan penting di Nusantara, karena prasasti yang dibangun sejak 1037 Masehi itu, berisi tentang riwayat hidup Raja Airlangga yang paling lengkap.
Ketika itu Airlangga merupakan raja terbesar di Asia Tenggara.
Dikatakan Ninie, Prasasti Pucangan dibawa ke India pada masa Raffles berkuasa di Nusantara.
Menurut Lestari, identitas bangsa yang memiliki nilai sejarah peradaban yang tinggi, seperti Prasasti Pucangan, harus menjadi prioritas untuk dipulangkan ke Tanah Air.
BACA JUGA: PKY Jateng Ajak Ibu-ibu Majelis Taklim Ngaji Hukum
Rerie, sapaan akrab Lestari sangat berharap, semua pihak mengambil peran dalam proses pengembalian benda-benda bersejarah yang terkait dengan perjalanan bangsa ini.
Kepedulian pemerintah dalam melakukan repatriasi sejumlah peninggalan sejarah bangsa yang saat ini berada di luar negeri, tegas Rerie, sangat diharapkan.
Hal ini agar nilai-nilai budaya yang diwariskan peradaban Nusantara di masa lalu, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, dapat dipelajari dan dipahami generasi penerus bangsa.
BACA JUGA: MWC NU Kepil Launching Pesantren Pelajar Al-Haq Madani NU
Pemahaman terhadap nilai-nilai peradaban Nusantara yang tinggi itu, menurut Rerie, bisa menjadi modal untuk membangkitkan semangat dan kebanggaan anak bangsa terhadap Tanah Air.
”Di tengah upaya bangsa ini untuk bangkit dari ancaman keterpurukan di sejumlah bidang, berbagai potensi untuk memicu semangat dan bersatu untuk bangkit harus segera direalisasikan,” tegasnya.
Riyan