blank
Wali Kota Muchamad Nur Azis memberi pengarahan pada opeserta bimtek pelayanan prima, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Seluruh jajaran Pemkot Magelang diajak untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Ini harus menjadi komitmen bersama dengan mengedepankan kecepatan, konsistensi dan perubahan mindset.

Ajakan itu disampaikan Wali Kota Muchamad Nur Azis saat memberikan Bimbingan Teknis Pelayanan Prima Pemkot Magelang di Prambanan Hall, Hotel Puri Asri Magelang, kemarin.

‘’Mindset harus berubah, terutama yang di bagian front office, harus melayani dengan hati dan selalu tersenyum. Dengan senyum masyarakat senang,’’ ungkap Azis yang juga dokter spesialis penyakit dalam.

Selanjutnya, adalah konsisten menjalankan program-program yang sudah direncanakan sebelumnya. Ini perlu kerja sama seluruh elemen agar konsistensi tetap berjalan semestinya.

Dia mencontohkan konsistensi dalam penegakan reward dan punishment atas kinerja para aparatur negara di lingkungan Pemkot Magelang.

‘’Reward dan punishment harus ditegakkan. Wali Kota akan mengingatkan terus, dan harus konsisten dengan program-program yang ada. Kita harus saling mengingatkan, memberikan masukan, karena semangat itu bisa naik turun,’’ ujarnya.

Kemudian kecepatan dalam pelayanan. Misalnya, ketika seorang lurah atau camat diminta tanda tangan oleh masyarakat maka hari itu juga harus dilayani, meskipun sedang rapat atau kegiatan lain.

‘’Memang ini butuh pelatihan. Semua agama menganjurkan pelayanan yang terbaik, meski tidak sempurna tapi minimal memenuhi standar pelayanan,’’ terang Aziz.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Magelang Isa Ashari menjelaskan, Bimbingan Teknis Pelayanan Prima Pemkot Magelang tahun 2022 diikuti oleh 55 orang ASN yang bertugas memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat pada OPD se-Kota Magelang.

‘’Bimbingan teknis pelayanan prima ditujukan untuk menyiapkan SDM aparatur agar mampu meningkatkan kualitas layanannya demi mewujudkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan, dalam hal ini masyarakat pengguna layanan,’’ tutur Isa.

Menurut Isa, unit-unit kerja perangkat daerah, termasuk rumah sakit, kecamatan dan kelurahan merupakan unit strategis yang memberikan berbagai jenis layanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Untuk mengadaptasi peran tersebut, lanjut Isa, maka dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan pelayanan prima dengan memperhatikan sikap kerja, penampilan, etika berkomunikasi interpersonal yang memadai dan sesuai standar.

‘’Karena pada dasarnya bentuk pelayanan prima tergambar dari etika dan komunikasi yang efektif,’’ pungkas Isa. (Pemkotmgl)