Dia juga berpesan agar para peserta tidak perlu terlalu memikirkan hasil akhir dari perlombaan MTQ tersebut dan menurutnya, yang terpenting  peserta berani menunjukkan kemampuan dalam lomba MTQ serta tumbuh rasa percaya diri dalam diri peserta.

“Menang kalah urusan belakangan yang penting lomba dulu dan tidak minder dulu,” kata Fadia.

Melalui kegiatan MTQ yang diselenggarakan, Fadia berharap anak-anak di Kabupaten Pekalongan dapat menunjukkan kemampuannya membaca Alquran sehingga akan ditemukan bibit-bibit berprestasi yang nantinya dapat mengharumkan nama Kabupaten Pekalongan di tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional.

Sebagai motivasi, Fadia mengatakan bahwa tahun ini pemkab telah memberikan insentif kepada para hafidz dan hafidzah di Kabupaten Pekalongan sebesar Rp. 500.000 per orang. Melalui insentif tersebut, diharapkan semboyan Kota Santri dapat terus ditegakkan dan anak-anak Kabupaten Pekalongan bisa membaca Alquran.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan Subagyo melaporkan sampai dengan tanggal 14 Juni 2022, kegiatan MTQ diikuti sebanyak 206 peserta yang terdiri atas 211 peserta pelajar dan 86 peserta umum. “Jumlah keseluruhan ada 297 peserta,” kata Bagyo.