blank
Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) tentang Pendampingan Implementasi Pendidikan Bisnis Terapan bagi pondok pesantren di Jawa Timur. Foto: Humas SIG

Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto menjelaskan, melalui program bisnis terapan ini, SIG berupaya membangun kemandirian pesantren dan meningkatkan keterampilan santri agar memiliki jiwa kewirausahaan, dapat melihat peluang usaha, memanfaatkan jaringan untuk berkolaborasi, dan menerapkan teknologi berbasis digital.

Selain kegiatan pelatihan, SIG, PLN dan Pelindo melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtias Airlangga, tentang Pendampingan Implementasi Pendidikan Bisnis Terapan bagi pondok pesantren di Jawa Timur. Pendampingan dilakukan  selama 1 tahun kedepan, dengan harapan usaha yang dijalankan pondok pesantren dapat berkembang dan mampu bersaing.

Menjadi Pondasi

Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pemerintah terus mendorong program yang bisa menjadi pondasi, secara bersama menjaga pertumbuhan ekonomi, tidak mungkin negara maju tetapi rakyatnya tidak makmur. Kerena itu, Kementerian BUMN terus memperbaiki diri, mentransfrormasi dan allhmdulillah hasilnya sudah ada.

“BUMN yang dulu untung 13 triliun, setelah 2 tahun, para direksi, komisaris dan seluruh yang ada di Kementerian BUMN berupaya bersih diri, bekerja secara transparan, profesional, hasilnya kini untung BUMN mencapai 126 triliun,” kata Erick Thohir.

blank
Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto (ketiga dari kiri) didampingi Menteri BUMN, Erick Thohir (kedua dari kiri) simbolis menyerahkan bantuan alat pembelajaran kepada ustadz M. Zaenal Arifin dalam kegiatan Program Kolaborasi TJSL BUMN, Pelatihan Bisnis Terapan (Vokasi) di Pondok Pesantren Qomaruddin, Kecamatan Bungah, Gresik, Jawa Timur. Foto: Humas SIG

Menurutnya, keuntungan itu tentunya diberikan kepada negara agar dapat terus menggelar program yang pro rakyat seperti vaksin gratis saat Covid, pengobatan gratis, subsidi BBM.