blank
Mayor Haristanto (kiri) tampil menjadi pemandu acara dalam peringatan Harlah Pancasila bersama 'orang pasar' yang digelar di halaman Pasar Gede Solo.(Dok.Kagama)

SOLO (SUARABARU.ID) – Peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila di Pasar Gede Solo, Rabu (1/6), berlangsung unik dan diwarnai dengan adanya pemberian saweran (hadiah uang). Sebagai dekorasi, dipajang Lambang Garuda Pancasila berukuran besar.

Sebagaimana diketahui, saweran lazim diberikan kepada figur penyanyi, pesinden atau waranggana. Sebagai hadiah, setelah usai menembangkan lagu atau menemani berjoget ria.

Tapi di Pasar Gede Solo, saweran diberikan kepada ‘orang pasar’ yang benar saat mengucapkan teks Pancasila, atau lancar ketika menyanyikan Lagu Garuda Pancasila.

Acara unik ini, digelar di halaman depan Pasar Gede Surakarta dengan melibatkan insan komunitas pasar. Terdiri atas puluhan bakul, para abang becak, buruh gendong, tukang parkir, penjual jamu, pedagang p-akaian, penjual koran dan pengunjung pasar.

Mereka berebut untuk dapat tampil melafalkan teks Pancasila atau menyanyikan Lagu Garuda Pancasila. Hebatnya, ada seorang Nenek Pedagang Bawang, yang mampun menyanyikan lagu syukur.

Bagi yang lancar mengucapkan teks Pancasila atau menyanyi, mendapat hadiah saweran uang tunai Rp 100 ribu dan bonus kain selendang gendong tradisional karya pengrajin tenun dari Pedan, Klaten.

Kesbangpol

Event untuk memperingati Harlah Pancasila dan memeriahkan penyambutan Bulan Juni sebagai Bulan Pancasila tersebut, digelar oleh Kagama Cabang Surakarta yang berkolaborasi dengan Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Pemrakarsa kegiatan unik ini adalah Mayor (bukan tentara) Haristanto. Alumni UGM Tahun 1988 ini, dikenal sebagai tokoh kreatif Kota Bengawan yang mendapatkan 31 anugerah pemecahan rekor dunia dari MURI.

Mayor, tampil menjadi pemandu acara. Hadir Pengurus Kagama Surakarta antara lain Untoro, Viertina, Ruswanto, Christy Damayanti dan Kris Pujiatni. Juga hadir Aris Gunawan, dari Sub Koordinator Kewaspadaan Nasional Bidang Ideologi dan Kewaspadaan, Badan Kesbangpol Provinsi Jateng.

Dalam sambutannya, Aris, menyatakan, nilai-nilai luhur  Pancasila harus dihadirkan secara nyata dalam kehidupan kita. Pancasila harus menjadi nilai hidup terus dan bergelora dalam semangat rakyat Indonesia.

Kepada seluruh komponen bangsa, diseru untuk terus meneguhkan keperpihakan kepada  masyarakat yang  sedang menghadapi kesulitan. ”Kita  harus  melayani  masyarakat tanpa membeda-bedakan kelompok, ras dan agama,” tandas Aris.

”Hidup Pancasila,” teriak Suyatno. Salah seorang pengunjung Pasar Gede ini, menambahkan, Pancasila harus menjadi pemersatu Bangsa. Dia menilai, acara tersebut menjadi kiat sederhana dalam membumikan Pancasila. Juga memberikan warna suka cita yang menghibur bagi komunitas ‘orang pasar.’

Bambang Pur