blank
Ketua I KSP Nasari, Frans Meroga (kedua dari kanan), bersama jajaran pengurus lainnya usai aacara RAT. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua I Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari, Frans Meroga mengatakan, transformasi digital menjadi salah satu agenda penting dalam pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tutup buku tahun 2021, yang dilakukan di Hotel UTC Semarang, Selasa (31/5/2022).

KSP Nasari yang ada di Jalan Tumpang Raya no 114, Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang itu, kini menjadi koperasi pertama di Indonesia yang memiliki super apps koperasi digital bernama Nadi. Aplikasi Nadi memiliki beberapa fitur keuangan seperti, e-money, pengajuan pinjaman, simpanan, dan juga marketplace untuk bisa berjualan bagi pelaku UKM.

Nadi diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan bagi anggota koperasi, serta mampu mengubah citra koperasi yang ketinggalan zaman.

BACA JUGA: Tak Boleh Libur Saat Lebaran, Karyawan Bengkel Malah Bawa Kabur Motor Majikan

”Transformasi ini menjadi sangat penting di era digitalisasi. KSP Nasari ingin menjadi koperasi yang modern, agar dapat memenangkan persaingan dengan lembaga bisnis keuangan lainnya,” kata Frans dalam keterangannya, usai acara RAT.

Pada RAT ke-23 ini, diikuti 228 anggota yang hadir secara tatap muka, dan 271 anggota secara virtual, yang mewakili lebih dari dari 36.119 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Usai RAT dibuka Kepala Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati, dilakukan penandatanganan kerja sama dengan Koperasi Pegawai Bank Mandiri Taspen, yang diwakili Sang Ketut Miasa, selaku Ketua Koperasi.

BACA JUGA: Kapolresta Surakarta Dinobatkan Sebagai Tokoh Solo Penjaga Pancasila dan Toleransi

Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan Dapensi Trio Usaha, yang diwakili Musholien Harjono selaku Direktur Utama, lalu dengan Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) yang diwakili Bayu Endro Winarko selaku Sekretaris Umum AMKI, dan dengan PT Segar Pratama Indonesia (Freshlyfirst) yang diwakili Fabio Andrea selaku Direktur Utama.

Dalam kesempatan itu, Fabio Andrea mengungkapkan, dengan program ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas, khususnya di sektor agrobisnis dan program Lapak Rakyat.

”Kini Freshlyfirst sudah menjangkau lebih dari 10 ribu konsumen di Jabodetabek, dan akan terus memperluas jangkauan pasar ke seluruh indonesia,” ujar dia.

BACA JUGA: Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Menginventarisasi Sastra Lisan ‘Maca Babad Pasir Luhur’ di Banyumas

Diungkapkan juga, dengan memanfaatkan era digital saat ini, Freshlyfirst sudah memiliki website dan aplikasi, yang mampu menjangkau masyarakat lebih luas lagi.

”Komitmen kami, yang paling penting melakukan pendampingan terhadap mereka, agar usahanya bisa didistribusikan ke masyarakat yang lebih luas,” harap Fabio.

Riyan