JEPARA (SUARABARU.ID)- Pemerintah Kabupaten Jepara bekerjasama dengan UNICEF, Institut Teknologi dan Bisnis Semarang, serta Bank Jateng menggelar kegiatan dengan tema “Showcase Gerakan Remaja Hebat”. Dalam acara yang digelar pada Sabtu, (28/5/2022) sebanyak empat desa di Jepara memamerkan hasil kreativitas dan inovasi para remajanya.
Empat desa yang terdiri dari Nalumsari, Tegalsambi, Tubanan, dan Tulakan ditunjuk sebagai percontohan penanganan anak tidak sekolah (PATS). Sebab pendidikan erat kaitannya dengan kualitas SDM, dan percepatan kemajuan daerah. Berbagai ide kreatif dan inovasi remaja di sana pun berhasil dimunculkan dan dipamerkan di halaman Sekretariat Daerah Jepara.
Dalam pameran gerakan remaja hebat, Desa Nalumsari menyuguhkan pengelolaan bank sampah dan permainan tradisional. Desa Tegalsambi dengan batik motif perang obor dan pojok literasi, Tubanan ada konseling remaja dan kursus bahasa Inggris. Lalu Desa Tulakan memerkan produk camilan bernama Mplokmplokan, dan karya lukisan tangan (Lungan) yang diaplikasikan pada kaos, tas, dan produk lain.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mencatat, pada tahun 2019 ada sebanyak 17.065 anak usia sekolah tidak sekolah. Dia pun merasa prihatin sebab mereka adalah generasi penerus bangsa. Karenanya ia menekankan kepada seluruh pihak untuk berpartisipasi dalam program PATS. “Ini menjadi tanggung jawab kita semua, dan saya minta kepada perangkat daerah terkait termasuk camat, lurah, dan petinggi agar mengkampanyekan program ‘Yuk Sekolah Maneh’,” ujarnya.
Perlu juga mereka diberi ruang untuk berkreasi agar mempunyai kegiatan-kegiatan yang positif. Hal itu penting agar para remaja lebih terarah, serta tidak menyalahi berbagai norma dan peraturan yang berlaku. Sehingga menjadi generasi penerus yang lebih maju.
Di sisi lain, Edy berharap ada sebuah pertunjukan seni yang mewadahi semua budaya Jepara. Gelaran itu nantinya menjadi panggung bagi para remaja. ”Sebelum dilantik menjadi Pj. Bupati Jepara, saya mempunyai angan-angan kalau suatu saat ada pertunjukan seni budaya yang dipentaskan oleh adik-adik dan remaja,” kata dia.
Kepala Bappeda Jepara Subiyanto menjelaskan, jika pameran gerakan remaja hebat kali ini diharapkan menjadi pintu masuk. Sebagai wahana bagi para remaja memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan diri. “Agar menjadi anak cerdas, sehat, kreatif, dan produktif,” tuturnya.
Sementara Kepala Perwakilan UNICEF Jawa Bali Arie Rukmantara menekankan, perlunya kerja sama lintas sektor untuk mengentaskan anak tidak sekolah. Sebab erat hubungannya dengan pembangunan Jepara. Karenanya ia meminta para remaja dapat selalu dilibatkan.
ua/kominfo