blank
Untuk mencegah PMK, Pasar Hewan di Wuryantoro dan Pracimanmtoro, Wonogiri, disemprot cairan disinfektan oleh personel dari BPBD bersama relawan PMI.(SB.ID/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pasar Hewan di Kabupaten Wonogiri, disemprot dengan cairan disinfektan. Ini dilakukan, dalam upaya mengantisipasi penularan Penyakit Mulut Kuku (PMK) pada ternak di Kabupaten Wonogiri.

Semalam, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, sudah dua lokasi pasar hewan yang disemprot disinfektan. Yakni Pasar Hewan Wuryantoro dan Pasar Hewan Pracimantoro.

Pelaksanaan penyemprotannya berlangsung Rabu (25/5), oleh personel BPBD bersama relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Wonogiri.

Kata Bambang, penyemprotan disinfektan ini sebagai tindak lanjut hasil koordinasi bersama Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Diperindagkop UMKM) Kabupaten Wonogiri, menyusul setelah ada temuan sapi yang dipasarkan di Pracimantoro, Wonogiri, bergejala PMK.

Sebagaimana pernah diberitakan, Tim Gabungan yang dipimpin Kepala Dinas Peternakan Perikanan Kelautan (Disnakperla) Kabupaten Wonogiri, Sutardi, menemukan setidak-tidaknya ada sebanyak 13 ekor sapi yang memiliki indikasi PMK, dipasarkan di Pasar Hewan Pracimantoro.

Ke 13 ekor sapi tersebut dibawa oleh blantik (pedagang ternak) asal Kabupaten Magetan dan dari Donorojo Pacitan (Jatim), serta dari Kabupaten Boyolali (Jateng).

Langkah Tegas

Buntut dari temuan adanya komoditas sapi bergejala PMK tersebut, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengambil langkah tegas, menutup semua Pasar Hewan di Kabupaten Wonogiri.

blank
Bersamaan dengan langkah penutupan semua Pasar Hewan di Kabupaten Wonogiri, dilakukan penyemprotan cairan disinfektan dalam kiat mencegah penularan PMK.(SB.ID/Bambang Pur)

Penutupan didasarkan pada Surat Edaran (SE) Bupati Wonogiri Nomor: 443.39/7914 tertanggal 23 Mei 2022.
Berlangsung mulai Tanggal 24 Mei sampai dnegan 6 Juni 2022 mendatang.

Selama kurun waktu dua pekan tersebut, semua kegiatan transaksi jual beli ternak (kambing dan sapi) dilarang dilakukan di seluruh pasar hewan yang ada di Kabupaten Wonogiri.

Dengan penutupan sementara ini, diharapkan ternak di Kabupaten Wonogiri terhindarkan dari penularan PMK.

Wonogiri, dikenal sebagai kabupaten potensial dalam pemilikan populasi sapi potong di Jateng. Peringkatnya menempati urutan ketiga setelah Blora dan Grobogan.

Populasi sapi potong di Provinsi Jateng sebanyak 1.863.327 ekor. Jumlah populasi di Kabupaten Wonogiri sebanyak 170.365 ekor. Kemudian di Kabupaten Grobogan sebanyak 201.082 ekor, dan di Kabupaten Blora sebanyak 278.397 ekor.

Bambang Pur