blank
Penari Nini Thowong terdiri atas Monawati, Maida, dan Angela. Trio penari ini adalah siswa SMA Negeri 1 Pracimantoro (Smansaprama) Wonogiri.(SB.ID/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Tiga siswa SMA Negeri 1 Pracimantoro (Smansaprama) Kabupaten Wonogiri, menarikan Tari Nini Thowong. Ini untuk ikut memeriahkan pentas seni pelajar di objek wisata tirta Waduk Gajahmungkur, Wonogiri.

Pentas seni pelajar, disajikan dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Ke 281 Kabupaten Wonogiri Tahun 2022. Sekaligus untuk memeriahkan panggung hiburan di arena Bazar UMKM Wonogiri, yang mengambil lokasi di pelataran parkir baru Gajahmungkur.

”Kami dari SMA Negeri 1 Pracimantoro, menampilkan Tari Nini Thowong,” jelas Kepala Sekolah (Kasek) Smansaprama, Widodo SPd, MPd. Trio penari Nini Thowong terdiri atas Monawati, Maida, dan Angela.

Para siswa dari Kelas X Smansaprama ini, sebelumnya aktif berlatih dengan pembimbingan Guru Tari Setyo Pramono S Pd. Pelatihan berlangsung bersamaan dengan pembelajaran ekstrakurikuler sekolah.

Tari Nini Thowong, merupakan jenis tari bernuansa mistis yang sarat nilai seni. Dikembangkan dari permainan Jaelangkung, menjadi seni tari magis yang religius. Sepintas memang terkesan menyeramkan.

Namun dengan sentuhan kreativitas garap kesenian yang terbarukan, kesan mistis seakan tenggelam dengan penyajian yang lucu, lincah, jenaka dan menghibur. Apalagi, para penari remaja putri peraga tari, berdandan molek, cantik serta tampil ceria dalam aneka gerak gecul (jenaka).

Jaelangkung

Kalau Jaelangkung tidak ada seninya. Tidak pakai iringan instrumen gamelan dan gendhing Jawa. Tari Nini Thowong dikembangkan dengan nilai-nilai yang sarat dengan keindahan seni.

Nini Thowong sendiri memiliki arti Nini (seorang wanita) dan Thowong (ngentho-entho uwong). Yang artinya rekayasa boneka tari yang menyerupai seorang wanita.

Pada zaman dahulu, Tari Nini Thowong diciptakan dengan tujuan khusus yang memiliki manfaat. Yakni digunakan untuk menyembuhkan orang sakit.

Caranya, boneka Nini Thowong dimainkan di suatu desa yang ada orang sakitnya. Lalu pemainnya diajak oleh gerak magis boneka mencari obat yang bisa menyembuhkannya. Kalau ketemu daun sebagai sarana penyembuh, misalnya, dia akan ngangguk-ngangguk.

Selain itu, juga dapat dijadikan media untuk mencari pencuri. Kalau menemukan tersangka pelakunya, boneka Nini Thowong akan memukuli yang bersangkutan. Gerak magisnya ini, menjadi petunjuk tentang siapa pelakunya.

Bambang Pur