blank
Tim Gabungan yang melibatkan personel kepolisian, melakukan pengecekan ke Pasar Hewan di Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Hasilnya, menemukan ada sejumlah sapi dari luar Wonogiri terindikasi menderita PMK.(Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Setidak-tidaknya ditemukan gejala ada 17 ekor sapi yang dipasarkan di Pasar Hewan Pracimantoro, Wonogiri, terindikasi Penyakit Kuku Mulut (PMK). Berkaitan ini, pasar ternak tersebut akan ditutup selama dua pekan.

Indikasi ada sapi yang terkena PMK, ditemukan setelah tenaga teknis kesehatan hewan bersama Tim Gabungan, melakukan pengecekan langsung di Pasar Hewan Pracimantoro (40 Kilometer arah barat daya dari Ibukota Kabupaten Wonogiri).

Sapi-sapi yang bergejala terkena indikasi PMK, datang dari Magetan (Jatim) dan serta dari Boyolali (Jateng) masing-masing 8 ekor, serta dari Donorojo Pacitan (Jatim) satu ekor.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto dan Kapolsek Pracimantoro AKP Ujang Joko Widianto, melalui Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo dan Kasubsi Penmas Humas Aiptu Iwan Sumarsono, Senin (23/5), menyatakan, Tim Gabungan melakukan pengecekan pada sapi-sapi yang dipasarkan di Pasar Hewan Pracimantoro, Wonogiri.

Tindakan itu, dilakukan dalam upaya mengantispasi penyebaran PMK. Utamanya penularan melalui pasar hewan, mengingat sapi-sapi yang dipasarkan juga datang dari luar Kabupaten Wonogiri.

Tim Gabungan terdiri atas Kepala Dinas Peternakan Perikanan Kelautan (Disnakperla) Kabupaten Wonogiri, Sutardi, beserta Kabid Determiner Drh Rancaningtyas Utami dan Dokter hewan (Drh) Niluh beserta staf. Berikut Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Diperindag) Kabupaten Wonogiri Sulistyo Adi.

Disertakan pula para petugas Peternakan daerah yang berada di Distrik setempat. Ikut serta dalam Tim Gabungan, personel Polsek Pracimantoro Aiptu Ahmad Guntoro, Aipda Sumadi dan Babinkamtibmas Briptu Ndaru Seti Handoyo.

Pasaran Wage

Pada setiap datang Hari Pasaran Wage, Pasar Hewan Pracimantoro ramai untuk ajang transaksi jual beli sapi. Yang datang berpasaran, tidak hanya blantik (pedagang ternak) lokal Wonogiri saja. Tapi juga datang para pedagang dari Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Magetan (Jatim), Kabupaten Gunungkidul (DIY) dan dari wilayah Solo Raya termasuk Kabupaten Boyolali.

blank
Kepala Disnakperla Kabupaten Wonogiri, Sutardi (membawa megaphone) tengah memberikan sosialisasi kepada para pedagang sapi di Pasar Hewan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.(Humas Polres Wonogiri). 

Bersamaan dengan itu, para petugas kesehatan hewan melakukan pengecekan pada komoditas sapi yang dipasarkan di Pasar Hewan Pracimantoro, Wonogiri. Juga melakukan penyemprotan disinfektan pada semua sapi yang datang.

Juga dilakukan sosialisasi tentang pencegahan PMK dan imbauan kepada pedagang dari luar wilayah Wonogiri, untuk memperhatikan kondisi kesehatan sapi-sapi yang akan dipasarkan. Yang itu harus memenuhi kriteria sehat, dengan dilengkapi dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari pihak berwenang.

Bila ada indikasi ternak sapi yang terindikasi gejala terkena PMK, harus segera melapor dan mengkoordinasikan dengan petugas. Tujuannya, agar segera langsung ditindaklanjuti penanganannya, demi mencegah penularan.

Kepada para pedagang ternak, Kepala Disnakperla Kabupaten Wonogiri, Sutardi, memberikan pemahaman bahwa tindakan untuk menutup sementara Pasar Hewan Pracimantoro selama dua minggu, demi pertimbangan keselamatan ternak di wilayah Kabupaten Wonogiri, agar tidak tertular PMK.

Saat dimintai penegasan tentang penutupan Pasar Hewan, apakah juga akan diberlakukan untuk semua Pasar Hewan di Wonogiri (seperti di Purwantoro, Jatisrono, Sidoharjo, Wuryantoro), Kepala Disnakperla Wonogiri, Sutardi, menyatakan, ”Maaf nunggu Press Release Bapak Bupati saja.”

Bambang Pur