blank
Drs H Oermarsono (SB.ID/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Drs H Oemarsono, Bupati Wonogiri periode 1985-1995, Minggu (22/5) Pukul 12.10 tutup usia di rumah sakit Dokter Moewardi Surakarta, karena sakit sementara waktu.

Pria yang pernah pula menjadi Wakil Gubernur Lampung periode 1995-1998 dan Gubernur Lampung periode 1998-2003 ini, wafat dalam usia 82 tahun.

Sebagaimana tertulis dalam surat Lelayu, almarhum meninggalkan seorang istri Ny Edyati Dwi Lestari, tiga anak dan enam cucu. Tiga anak terdiri atas Projo Sudrajat-Erlina Yuanita Tantri, Retno Dwi Hartati, dan Toto Tri Mularto (Camat Manyaran Wonogiri)-Umi Narwati.

Cucu-cucunya terdiri atas Ahmad Rizqon Ramadhan, Alif Danarto Guna, Arrindu Hutami Wijayakanthi, Hurip Arto Isworo, Hayu Tahanti Retno Astuti, dan Putri Ayu Titi Lestari.

Sesuai rencana, almarhum akan dimakamkan Senin pagi (23/5) besok di Pemakaman Keluarga (Pamijen) di Dusun Cungul, Kelurahan Gebang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.

Kerja Keras

Sebagai Bupati Wonogiri Ke 13 (sesuai urutan setelah Kemerdekaan RI 1945), Oemarsono, dikenal merupakan sosok pemimpin yang suka kerja keras dan cerdas. Sikapnya ini, sebagai kiat dalam membangun Wonogiri yang kondisinya tidak subur.

”Tanpa kerja keras secara cepat dan tepat, sulit kiranya dicapai kemajuan dan keberhasilan untuk Kabupaten Wonogiri,” tegasnya. Hasil kerja keras itu, membuahkan hasil pembangunan yang prestisius di tingkat nasional. Ini ditandai Wonogiri menerima anugerah tertinggi dari Presiden RI Soeharto berupa Parasamya Purnakarya Nugraha (Kepres Nomor: 059/PK/1989 (Buku Drs H Oemarsono Mengantar Wonogiri Mencapai Sukses, Penyunting: Bambang Pur).

Penghargaan tertinggi tingkat nasional itu, dicapai lewat perjuangan panjang, melalui konsep dan program pembangunan yang diciptakan Oemarsono. Yang populer dengan istilah SUKSES. Secara harfiah, Sukses artinya berhasil. Tapi, itu kependekan dari Stabilitas, Undang-undang, Koordinasi, Sasaran, Evaluasi dan efisiensi untuk efektifitas dan Semangat juang.

blank
Presiden RI Soeharto (kanan) memberikan anugerah Satya Lencana Pembangunan kepada Drs H Oemarsono.(SB.ID/Bambang Pur)

Program pembangunan SUKSES, dibakukan dalam SK Bupati Nomer: 42-a, Tanggal 1 Maret 1986. Menjadi semboyan dan motto membangun Wonogiri, sekaligus mengandung makna dimensional untuk acuan pencapaian target keberhasilan dan sebagai dasar manajemen kepemimpinan.

Terkait dengan SUKSES ini, Oemarsono, memberikan penghargaan kepada tiga warga Wonogiri. Pertama, kepada Wartawan Bambang Pur yang menuliskan Buku SUKSES. Kedua, kepada Dalang Ki Sutardjo (Alm) sebagai pencipta Gending SUKSES. Ketiga, kepada Ramelan (Guru SMP Negeri 2 Wonogiri) pembuat Lagu SUKSES.

Ekodayawilaga

Banyak ide dicetuskan Oemarsono dalam membangun dan memajukan Kabupaten Wonogiri serta mensejahterakan masyarakatnya. Menyadari Wonogiri daerah tandus, maka dirumuskan konsep pembangunan Ekodayawilaga. Yakni konsep yang berpijak pada potensi daerah, untuk percepatan pembangunan di Wonogiri.

Ekodayawilaga itu kependekan dari Ekonomi, Budaya, Wisata dan Olahraga. Potensi ini perlu mendapatkan prioritas pengembangannya. Terkait ini, Oemarsono, berupaya ekonomi tumbuh untuk memakmurkan rakyat.

Demikian potensi budaya dan wisata perlu dipacu untuk berkembang, karena potensi ini dapat memberikan multiplier effect (efek berganda) yang dapat memberikan pengaruh luas untuk kegiatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Berkaitan itu, Oermasono, mengangkat event ritual kirab dan jamasan pusaka Pangeran Sambernyawa, sebagai wisata budaya pada setiap Bulan Sura. Itu disertai upaya menumbuhkembangkan potensi kesenian dan budaya yang ada.

Ibarat Gajah mati meninggalkan gading dan Macan mati meninggalkan belang, Oemarsono berpulang banyak meninggalkan prestasi dan kenangan.

Bambang Pur