JEPARA (SUARABARU.ID) – Bupati Jepara periode 2017-2022 akan purna pada tanggal 22 Mei 2022. Sebagai gantinya, akan diisi Penjabat Bupati.. Sesuai dengan UU No. 10 tahun 2016 tentang Kepala Daerah posisi penjabat bupati akan diisi oleh PNS atau ASN yang berasal dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
Pengisian Penjabat Bupati Jepara ini akan dilakukan pada tanggal 22 Mei atau 23 Mei 2022 hingga terpilih Bupati Wakil Bupati Jepara hasil Pilkada 27 November 2024. Ini berarti, hampir dua tahun Jepara akan diisi oleh Penjabat Bupati yang memiliki kewenangan sama dengan bupati definitif. Waktu yang cukup lama. Karena itu wajar jika warga Jepara berharap banyak terhadap kinerja Penjabat Bupati Jepara ini.
Mengingat penting dan strategisnya posisi Penjabat Bupati, maka Suarabaru.id, akan menurunkan sejumlah pendapat dan harapan warga Jepara secara bersambung. Harapan warga ini akan diserahkan redaksi SUARABARU.ID kepada Pejabat Bupati Jepara Harapannya akan menjadi masukan bernilai bagi Penjabat Bupati Jepara 2022 – 2024. (Redaksi).
BACA JUGA Penjabat Bupati Jepara akan Dilantik di Semarang, Namanya Masih Teka-Teki
EMAN PRAMONO AR, SE. : Tokoh muda Jepara ini berharap Penjabat Bupati Jepara nantinya adalah orang yang paham , mengerti dan taat berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tata kelola pemerintah di daerah. Sebab jika tidak, maka kebijakan yang diambil akan blunder dan bikin gaduh serta rawan digugat dan dibatalkan. “Ketaatan pada berbagai regulasi ini sangat penting dan substansial bagi seorang penjabat bupati” ujar Pramono.
Karena itu jika kelak ditemukan ketidaktaatan atas berbagai paraturan perundang-undangan, harus berani melakukan evaluasi. Tentu dasarnya adalah aturan main yang benar. “Jangan sampai sesuatu yang salah pada landasan hukum, proses dan mekanisme lantas dibiarkan berlarut-larut hingga menjadi tidak produktif dan merugikan pemerintah kabupaten,” ujar Pramono.
Hal ini juga berlaku pada Badan Usaha Milik Daerah. “Jika memang terdapat penyimpangan terhadap pengangkatan direksi dan juga pengawas tentu Penjabat Bupati Jepara harus berani melakukan evaluasi agar perusahaan plat merah ini dapat produktif dan berkembang.Jangan malah membebani APBD dan pelayanaqn pada masyarakat tidak maksimal,” tegasnya.
Pramono juga memahami, penjabat bupati karena regulasi diangkat dan ditunjuk oleh pemerintah. Karena penjabat bupati adalah cermin dari pemerintah yang mengangkatnya.
Namun sebagai warga Jepara Pramono berharap, penjabat bupati yang nanti ditunjuk untuk memimpin Jepara adalah seorang yang selain pintar dan jujur pemimpin harus berani, membela dan menempatkan kepentingan rakyat diatas segalanya. “Jangan malah bermain-main pada ranah politik berdasarkan pesanan penguasa,” tegasnya
Disamping itu ia harus memahami budaya dan sejarah serta rakyatnya, agar tidak salah dalam mengambil kebijakan. “Kurangi angka kemiskinan dengan mengoptimalkan potensi sektor pertanian, kelautan dan pariwisata. Juga persoalan sosial yang ada di Jepara yang angkanya cukup mencemaskan. Jangan tutup mata terhadap persoalan yang dihadapi warga,” pintanya.
Ia menyarankan agar penjabat bupati nantinya memiliki kemampuan untuk membangun komunikasi yang produktif dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. “Ada banyak peluang yang bisa didapat oleh daerah jika terbangun kepercayaan yang kuat. Salah satunya adalah sektor infrastruktur yang menjadi salah satu titik lemah Jepara, “ ujar Eman Pramono.
Hadepe