blank
Drs. Moh. Habib, M. M., Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – “Orang itu harus sadar dia itu siapa, karena kiprahnya tergantung pada statusnya.” Demikian pesan Ketua PCNU Jepara KH. Charis Rahman saat memberikan wejangan dalam acara halal bihalal yang diselenggarakan oleh keluarga besar KKMTs 02 Jepara. Demikian pula seorang guru, dia harus sadar dan bertanggung jawab atas statusnya.

Halal bihalal diikuti  Kepala Madrasah di lingkungan KKMTs 02 Jepara, pengurus KKMA 02, Pengurus KKMI, dan tamu undangan dari kepala SMP, SMA, dan SMK Jepara.

blank
Peserta halal bihalalKKMTS 02 Jepara

Lebih lanjut Kiai Charis berpesan agar para guru bersyukur atas anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. dan  lebih mencintai profesinya.  Mengutip salah satu ulama, profesi di dunia itu ada empat. Bidang ilmu, pelaku ekonomi, politikus, dan ahli ibadah.

“Guru adalah profesi paling mulia. Para guru diamanati ilmu dari Allah yang tidak diberikan kepada yang lain  Karena profesi guru adalah pilihan Allah maka jangan sampai mengecewakan Allah. Guru kok nggleca- ngglece berarti mengecewakan Allah.” sambungnya

Lebih lanjut Kiai Charis berpesan agar semua guru ingat dengan gelar yang disandang. Hal ini untuk mengingatkan agar guru sadar atas tanggung jawabnya sehingga dapat berperan aktif sesuai dengan tupoksinya.

blank
Ketua PCNU Jepara KH. Charis Rahman

Halal bihalal yang digelar di aula 2 LP.  Ma’arif Jepara juga dihadiri Kepala Kantor Kementerian agama Jepara, PCNU Jepara, Pengurus KKMA 02 Jepara, KKMI, dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya  Drs. Moh. Habib, M. M.,  Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara  berpesan kepada kepala madrasah agar semangat berkhidmah dalam mengembangkan pendidikan madrasah dan menjaga mutu madrasah.  “Kunci sukses madrasah ada pada Kepala madrasah.” Sambung Pak Habib. Ia juga berpesan agar kepala madrasah memiliki sifat- sifat terpuji. ” Kepala madrasah harus hindari sifat 4 sifat berikut.” Aja methentheng ( terlalu serius), methunthung ( sombong), methentheng ( menantang), dan mekangkang ( menguasai yang bukan tupoksinya).

Sementara itu, H. Fathul Huda, M.M., pembina KKMTs 02 sekaligus Ketua LP Ma’arif NU Jepara mengajak peserta halal bihalal untuk kembali fitrah dalam mengelola pendidikan, dalam arti  Idul Fitri ini menjadi momentum untuk start awal kepada pembelajaran tatap muka.

blank
Ketua KKMTS 02 Mualimin M.PdI

“Setelah halal bihalal kita cancut taliwondo untuk mengaktifkan kembali pembelajaran tatap muka ( PTM). Waktu kita tinggal sedikit menuju penilaian akhir tahun ( PAS). Ia juga berharap agar KKMTs 02 Jepara lebih disiplin dalam pendampingan madrasah- madrasah dampingannya. LP Ma’arif NU Jepara juga mencanangkan program prioritas untuk penguatan pengurus yayasan. Hal ini menurut Fathul Huda agar terjadi sinergitas kebijakan dan terbangun soliditas stakeholder madrasah sehingga visi-misinya dapat tercapai.

Mualimin, Ketua KKMTs 02 memohon maaf apabila dalam pelayanan, dalam berkomunikasi, dan memberi motivasi kadang kurang berkenan di hati kepala madrasah. ” Kita kembali fitrah, kosong- kosong. ” Katanya.

Sebagai rangkaian penutup KH. Hayatun Nufus Abdullah Hadziq, selaku Rois Syuriyah PCNU Jepara menutup dengan doa dan dilanjutkan dengan mushofahah ( bersalaman) simbol saling memaafkan di antara hadirin.

Hadepe – Subekhan