Salah seorang warga Lingkungan Brumbung, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Noto, menuturkan, saat mengantar anaknya ke Bandara Adi Sumarmo, Solo, memerlukan waktu tempuh selama 3 jam.
Dengan pengalamannya itu, dia menyarankan agar warga yang berkepentingan dengan jam jadwal keberangkatan pesawat atau Kereta Api (KA), harus memperhitungkan kondisi macetnya arus lalu lintas pasca-Lebaran Idul Fitri 1443 H tersebut.
”Saya tempo hari dari Wonogiri ke Solo malah memerlukan waktu selama empat jam,” tutur Satria. Warga asal Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, ini menuturkan, sempat mengalami macet saat memasuki tapal batas antarkabupaten di Kecamatan Selogiri (Wonogiri)-Kecamatan Nguter (Sukoharjo).
Pemicunya, karena arus padat baik yang melewati ruas Jalan Provinsi dengan melintas Jembatan Nguter lama, maupun ruas jalan antarkabupaten melalui Jembatan Nguter Baru di Nambangan.
Terjadi titik macet di pertemuan jalur dari Jembatan Baru dengan arus lalu lintas yang berasal dari Jembatan Lama, tepatnya di selatan Pasar Nguter Kabupaten Sukoharjo.
Nguter Sukoharjo
Polisi Polsek Nguter Polres Sukoharjo dibantu personel Banpol turun ke jalan, untuk memberikan rekayasa lalu lintas berupa pengaturan model buka tutup kendaraan secara bergantian.
Namun karena banyaknya kendaraan, menjadikan arus kendaraan yang mengarah ke Kota Sukoharjo-Solo kondisinya padat merayap bahkan sesekali mengalami macet. Dari tapal batas Selogiri-Nguter ke Terminal Sukoharjo memerlukan waktu 1,5 jam, meski jaraknya hanya sekitar 10 Kilometer (KM).
Di Kota Wonogiri, situasi arus lalu lintas berjalan lancar dengan diberlakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik. Rekayasa manajemen pengaturan arus lalu lintas ini, dilakukan oleh Polres Wonogiri pimpinan Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto bersama Kasatlantas AKP Marwanto dengan jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri pimpinan Waluyo.
Setidak-tidaknya ada 5 traffic light atau lampu Bangjo yang dinonaktifkan semnetara fungsi Alat Pedmberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), demi mengantisipasi terjadinya kemacetan. Yakni traffic light Ponten, Kerdukepik, Giriwono, Klampisan dan Selogiri. Lampu traffic light di 5 lokasi itu dinyalakan kedip-kedip warna kuning.
Pengnonaktifan sementara fungsi lampu bangjo tersebut, disertai dengan pengaturan arah yang diperbolehkan dilewati kendaraan dan arah yang ditutup untuk kepentingan pengalihan arus.
Padatnya arus kendaraan musim Lebaran Idul Fitri 1443 H Tahun 2022, karena mayoritas pemudik menggunakan kendaraan pribadi, mobil rental dan travel. Ini yang menyebabkan situasi jalanan menjadi padat bahkan terancam macet di beberapa titik.
Bambang Pur