blank
Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto didampingi Pengurus Bhayangkari Wonogiri, memberikan jabat tangan ucapan selamat. Ini berlangsung, setelah protesa tangan dipasangkan ke lengan Narno (duduk kiri).

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto, peduli memberikan hadiah tangan protesa (tangan buatan) kepada Narno (43). Warga Dusun Poncol RT 04/RW 07 Desa Jeporo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, ini telah kehilangan dua tanggannya akibat luka bakar karena kesetrum listrik.

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo dan Kasubsi Penmas Humas Polres Aiptu Iwan Sumarsono, menyatakan, pemberian tangan buatan tersebut berlangsung Jumat (29/4). Pemasangan perdananya berlangsung di RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

Pembuatan protesa tangan Narno, sebelumnya dikoordinasikan dengan Direktur RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Dokter Adhi Dharma. Pembuatannya disesuaikan dengan kondisi dan besaran lengan Narno.

Setelah jadi, Jumat (29/4), protesa tangan tersebut dipasangkan perdana pada pangkal lengan Narno. Pemasangannya dilakukan oleh dokter dengan ditunggui langsung Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto bersama pengurus Bhayangkari Polres Wonogiri.

Mendapatkan hadiah ‘tangan’ yang langsung dipasangkan saat menjelang Lebaran Idul Fitri 1443 H, Narno dan istrinya menjadi haru dan menyampaikan ucapan terima kasih dengan nada terbata-bata.

Kecelakaan Kerja

Sebagaimana pernah diberitakan, Narno, buruh bangunan tersebut telah mengalami kecelakaan kerja tatkala membangun rumah di Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Bapak dua anak ini, tersengat setrum dari jaringan listrik, dan berdampak kehilangan dua tangannya.

Sejak kehilangan dua tangannya, Narno, tidak lagi dapat mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya. Tragedi ini mengundang kepedulian dari berbagai pihak, yakni dari Kapolres dan Dokter Adhi Dharma serta dermawan lainnya.

Bentuk kepedulian itu diwujudkan dalam bantuan modal pendirian warung kelontong di rumahnya. Harapannya, dengan berdagang agar dapat menjadi sumber nafkah untuk kehidupan Narno beserta keluarganya.

Belakangan, kepada Narno juga diberikan hadiah protesa tangan. Yang salah satunya telah selesai pembuatannya dan langsung dipasangkan pada pangkal lengannya. Sedang protesa tangan yang satunya lagi, kini pembuatannya masih dalam proses penyelesaian.

Bambang Pur