blank
KH Ahmad Darodji (Ketua MUI Jateng). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, mengizinkan masyarakat melaksanakan Shalat Id pada Idul Fitri 1443 Hijriah, secara berjamaah di masjid maupun di lapangan. Namun warga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan.

”Mudik dibolehkan, kumpul dibolehkan, Shalat Id di lapangan dibolehkan. Alhamdulillah, sudah ada pelonggaran-pelonggaran yang banyak kita terima,” kata Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji, saat ditemui di Grhadhika Bhakti Praja, Selasa (26/4/2022).

Menurutnya, masyarakat harus bersyukur karena pemerintah sudah memberikan banyak kelonggaran-kelonggaran. Termasuk mudik diperbolehkan, serta halal bi halal juga diperbolehkan, dengan catatan mengikuti protokol kesehatan.

BACA JUGA: LKPJ Bupati Jepara Dapat 106 Rekomendasi DPRD, Termasuk Proses Hukum Stadion Kamal Djunaidi

Pada momen Lebaran nanti, MUI Jateng juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan makan bersama saat bersilaturahmi.

”Diharapkan, kalau bisa tidak ada acara makan bersama dulu. Ini kasus covid-19 melandai harus kita syukuri. Kita mengajak silaturahmi, saling maafkan, saling peduli, dan saling memberi. Batasannya tidak makan bersama itu saja,” bebernya.

Darodji menambahkan, masyarakat boleh saja mengisi kegiatan saat libur Lebaran dengan hal yang bermanfaat. Namun yang harus diperhatikan, masih adanya potensi penularan covid-19, jika melakukan makan bersama, karena membuka masker.

BACA JUGA: Tak Bayar THR, Pengawas Ketenagakerjaan Ambil Tindakan

”Ancamannya masih, yaitu potensi penularan kalau kita lepas masker. Penyebaran masih ada kalau kita makan bareng-bareng, kan buka masker. Kalau berkumpul silakan, tapi jangan makan bareng-bareng dululah,” imbuhnya.

Dia berharap, masyarakat bisa menikmati Lebaran dengan berbagai kegiatan seperti biasa, dengan tetap mematuhi prokes. Sebab hal itu akan membuka peluang terjadinya gelombang covid-19 lagi.

Riyan