KEBUMEN (SUARABARU.ID) – PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menurut rencana Selasa (26/4) akan meresmikan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Pantai Selatan (Pansela) Kebumen sepanjang 44,5 kilo meter.
Ini jalan baru sekaligus jalur alternatif yang sudah bisa dilalui para pemudik sejak 2020 lalu. Rutenya dari Desa Jladri Kecamatan Buayan hingga Jembatan Kali Wawar, perbatasan Kecamatan Mirit Kebumen dengan Purworejo.
Pak Jokowi kabarnya akan naik motor untuk mencoba jalan baru di Pansela Kebumen, usai kunjungan di Cilacap. Sembari menikmati keindahan alam pegunungan karst (batu kapur mengandung mata air) Gombong selatan dan panorama pantai. Rute sepeda motor rombongan RI 1 dari Desa Jladi Buayan sampai Pantai Suwuk. Mungkin juga bisa sampai Pasar Petanahan.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama Forkompinda dan unsur terkait, termasuk Kementerian PU dan aparat keamanan, telah menggelar rapat persiapan kunjungan kerja RI 1. Bupati berkomitmen agar penyambutan Presiden dilakukan dengan meriah namun natural.
Ketua DPRD Kebumen Sarimun saat dihubungi juga membenarkan, Presiden Joko Widodo memang akan mengadakan kunjungan kerja dan meresmikan proyek JJLS.
Apalagi selain meresmikan JJLS, Jokowi seperti biasa juga akan membagikan bantuan langsung tunai (BLT) subsidi minyak goreng. Rencananya lokasi penyerahan bantuan di Pasar Petanahan atau Pasar Bocor Buluspesantren. Bahkan Paspampres telah survai ke Pasar Petanahan sejak Sabtu (23/4).
Kondisi Jalan Mulus dan Masih Sepi
Tentu yang menarik adalah mencoba jalur Pansela Kebumen ini. Jalur tersebut berada paling selatan di bibir pantai Kebumen. Kondisi jalannya masih mulus, mendatar dan lalu-lintasnya lebih sepi sehingga pas dilalui sebagai jalur alternatif bagi para pemudik Lebaran 2022 ini.
Dari arah utara Pantai Karangbolong ke timur, jalur ini melalui sedikitnya 30 desa di 7 kecamatan sepanjang pesisir Kebumen. Yaitu Kecamatan Buayan-Puring-Petanahan-Klirong-Buluspesantren-Ambal dan Mirit.
Bahkan untuk ruas sepanjang 38,km dari Tambakmulyo Kecamatan Puring sampai Wawar Mirit itu telah rampung sejak akhir 2018. Proyek jalan nasional senilai Rp 243 miliar itu juga membangun satu jembatan baru yang cukup rumit pekerjaannya. Yaitu Jembatan Tanggulangin di muara Sungai Luk Ulo.
Betapa tidak. Awalnya konstruksi tiang pancang jembatan sangat sulit dipasang. Bahkan beberapa beton tiang pancang langsung amblas ke dalam begitu dipasang. Maklumlah menurut konsultan perencana, lokasi di muara Sungai Luk Ulo berupa pasir laut. Akibatnya pemasangan tiang pancang agak molor.
Namun kini Jembatan Tanggulangin sudah berfungsi dan menambah keindahan jalur Pansela Kebumen. Masyarakat setempat menanami jalur tersebut sebaga Jalan Diponegoro. Konon saat Perang Jawa dilalui pasukan pendukung Pangeran Diponegoro. Tentu juga untuk membedakan dengan Jalan Daendels di sebelah utara.
Bagi pemudik Lebaran 1443 ini, semakin banyak pilihan mudik ke arat timur atau sebaliknya. Mau lewat jalur utama jalan nasional Gombong-Kebumen-Prembun, atau mau pilh jalur selatan. Di jalur selatan ada dua pilihan. Mau lewat Jalan Daendels, atau lewat jalan baru JJLS di bibir pantai selatan.
Melalui jalur Pansela yang akan diresmikan Presiden Jokowi Selasa besok, sepanjang jalan pemudik akan melalui panorama alam yang aduhai. Mulai dari barat di Desa Jladri Buayan di selatan Gombong, jalur tersebut melalui bebatuan cadas atau Batu Belah di Desa Jladri yang indah.
Panorama semakin elok tatkala menuju ke timur melewati Jembatan Karangbolong. View pemandangan perpaduan bukit kapur dan batuan karst di barat serta pantai di selatan, dan muara Kali Suwuk, menghadirkan lanskap yang enak dipandang.
Apalagi di tepi jalan ada kawasan tambak udang. Pun banyak pemancing ikan di sepanjang muara Kali Suwuk hingga bibir Pantai Karangbolong yang legendaris itu. Selepas Jembatan Karangbolong sudah ada Pantai Suwuk. Pantai paling favorit dikunjungi pelancong di Kebumen.
Dirintis Setyo Sularso, Besan Jenderal Andika Perkasa
Akan halnya Pantai Suwuk yang moncer, punya kisah tersendiri. Sempat sepi akibat dilanda tsunami kecil beberapa tahun sebelumnya. Ada peran putra daerah, bernama Letjen TNI (Purn) Setyo Sularso, asal Desa Surorejan, Kecamatan Puring. Pak Setyo Sularso kini besan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Kala itu Setyo Sularso masih Kolonel, menjabat Danrem 072/Pamungkas di Yogyakarta sekitar tahun 2008 an. Ia prihatin menjumpai kondisi pantai selatan sejak dilanda tsunami kecil merana dan sepi. Maka Setyo coba membangkitkan wisata pantai dengan membuka Pantai Suwuk, di Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring.
Bahkan belakangan setelah mendapat dukung Pemkab Kebumen era Bupati Rustriningsih, serta Dinas Pariwisata setempat, makin lama banyak kegiatan sehingga Pantai Suwuk kian dikenal. Setiap libur dan Lebaran menjadi jujugan ratusan ribu pelancong. Bahkan mengalahklan pamor Pantai Karangbolong.
Di sepanjan JJLS di jalur Pansela Kebumen sejak jalan nasional itu berfungsi, kini semakin ramai. Bahkan semakin banyak bangunan, tempat usaha, warung makan, termasuk hotel melati dan pom bensin mini di kawasan Pantai Suwuk.
Bagi pelancong atau pemudik yang melalui jalur Pansela Kebumen, tak perlu khawatir. Hanya saja sampai di Desa Jladri JJLS masih terputus. Semestinya tersambung hingga jalur Pansela Cilacap. Namun masih ada sekitar 14 kilometer ruas jalan dari Desa Jladri Buayan menuju Kecamatan Ayah yang belum dibebaskan.
Pemudik tak perlu bingung. Bisa melalui jalur Karangbolong-Gombong, meski di beberapa titik rusak berat. Namun DPU PR Kebumen sedang bekerja keras menambal jalan yang rusak di ruas Karangbolong-Buayan-Gombong.
Ada pilihan lain melalui jalur Karangbolong-Pasir-Pantai Logending. Namun medan jalan terjal dan lumayan ekstrim. Padahal jalur pegunungan di pantai Kebumen ini melalui kawasan Pantai Menganti, yang kini sangat viral sebagai destinasi unggulan Kebumen.
Namun bila kendaraan tidak fit dan tak hafal medan, jalur tersebut tidak direkomendasikan. Sebaiknya pemudik memilih jalur Suwuk-Jladri Buayan ke utara melewati jalur Karangbolong-Gombong saja.(Bersambung)
Komper Wardopo