blank
Anggota DPR RI Vita Ervina (tengah) dan pejabat terkait berfoto bersama peserta pelatihan membuat pakan ikan berbahan baku lokal, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Sebanyak 100 anggota masyarakat perikanan di Kabupaten dan Kota Magelang mengikuti pelatihan pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal, selama dua hari, mulai hari ini, Senin (18 April 22). Pelatihannya ditempatkan di Aula Balaidesa Deyangan, Mungkid, Kabupaten Magelang.

Anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, ketika ditemui usai membuka pelatihan tersebut mengatakan, pesertanya warga Kabupaten dan Kota Magelang. Total pesertanya 100 orang.

Saat ditanya kenapa pakan ikan yang mendapat perhatian dia, karena menurutnya, sebelumnya sudah banyak dilakukan pembudidayaan ikan, ternyata permasalahannya beban produksinya di pakan ikan. Dengan bantuan pembuatan pakan ikan itu diharapkan biaya produksinya akan berkurang. “Semua menggunakan bahan lokal ditambah mineral dan vitamin,” jelasnya.

Selebihnya dipaparkan, bahan lokalnya ada tepung ikan, tepung jagung, dedak, tepung kedelai. Jadi bahan bakunya mudah didapat di lokasi masing-masing peserta pelatihan. “Murah harganya, tetapi tetap bergizi,” tandasnya.

Terkait hal itu, jika dibandingkan dengan membeli pakan ikan pabrikan, menurut dia, jauh lebih murah. Bisa mengurangi beban biaya produksi sekitar 30-40 persen. Dengan demikian akan lebih murah kalau membuat pakan ikan sendiri.

Harapan dia, mudah-mudahan dengan bantuan itu peternak lain di dua daerah itu bisa membeli dari peternak yang sudah dilatih. Karena harganya jauh lebih murah dibanding harga pabrikan.

Dijelaskan juga, setelah pelatihan itu akan ada kelanjutan pembinaan dari penyuluh. “Akan ada pendampingan dari penyuluh sampai benar-benar usaha itu berjalan sendiri,” katanya.

blank
Vita Ervina (dua dari kiri) bersama pejabat terkait mengamati pakan ikan berbahan baku lokal di Deyangan, Mungkid, Kabupaten Magelang, hari ini. Foto: eko

Dalam kesempatan yang sama disinggung adanya program memberikan bantuan ikan untuk anak-anak yang stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak.

Ternyata ada pertanyaan, bagaimana kalau bantuan ikannya juga stunting. Yakni kalau pakan ikannya kurang dan kualitas ikannya tidak baik.

Maka dari itu dimulai dari hulunya, yakni ikannya juga harus bergizi, sehat, sehingga memberikan nilai gizi yang baik juga. Khususnya untuk mendukung program stunting.

Kades Deyangan, Risyanto, menambahkan, di desa itu ada program stunting. Maka, menurut dia, ikan yang diberikan juga yang sehat. “Kalau ikannya tidak sehat ya stuntingnya dobel, jadi stunting stunting, anaknya tambah cebol,” guraunya.

Program Vita itu dinilai bagus. Dia mengajak didukung bersama, termasuk wartawan yang memberitakan kegiatan tersebut. Karena program itu untuk masyarakat.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Joni Indarto, menuturkan, biaya produksi budidaya ikan itu 60-70 persen untuk pakan. Sementara itu harga pasaran pakan ikan saat ini relatif tinggi. Ketika pembudidaya ikan bisa membuat pakan secara mandiri, menurut dia, itu merupakan jawaban untuk mengatasi terkait mahalnya pakan, dan memperkecil biaya produksi.

“Saya apresiasi dan tepat pelatihan yang dilaksanakan pada hari ini,” tandasnya.

Eko Priyono