blank
Suasana meriah berlangsung di momentum tradisi bagi-bagi Bubur Ramadan di Kampung Cinderejo, Gilingan, Solo. Ini terjadi saat menjelang waktu berbuka.

SOLO (SUARABARU.ID) – Tradisi berbagi bubur Ramadan, Minggu petan (10/4), berlangsung di Kampung Cinderejo Lor, Gilingan, Kota Solo. Bubur Ramadan yang dibagikan memiliki lima jenis rasa, untuk takjil buka puasa.

Lima rasa Bubur (Jenang) Ramadan ini, terdiri atas Bubur Ketan Hitam, Bubur Kacang Ijo, Bubur Mutiara, Bubur Sumsum dan Bubur Grendul. Banyak anak dan ibu yang datang di lokasi pembagian bubur Ramadan 1443 H tersebut.

Uniknya, para peminat Bubur Ramadan pada membawa wadah sendiri-sendiri dari rumahnya. Yakni membawa wadah seperti piring, rantang atau mangkuk.

Tampil sebagai pemrakarsa bagi-bagi Bubur Ramadan ini, adalah Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto. Tokoh kreatif Kota Bengawan yang pernah menerima 31 anugerah pemecahan rekor dunia dari MURI.

”Bagi-bagi Bubur Ramadan ini, telah mentradisi menjadi rutinitas setiap datang Bulan Ramadan, dan ini merupakan yang kesepuluh kalinya,” ujar Mayor Haristanto sembari menambahkan, hanya lokasi yang dijadikan bagi-bagi Bubur Ramadan tempatnya berbeda-beda.

Termasuk, tambah Mayor, lembaga yang digandeng untuk kerjasama pun juga berbeda-beda. Kali ini menggandeng partai baru. Yakni Partai Gelora Indonesia. Bubur yang dibagikan cukup untuk sebanyak 250 orang. ”Sithik-sithik sing penting rata (Sedikit-sedikit yang penting rata),” tutur Mayor Haristanto.

Kabid Olahraga dan Hobby Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelora Indonesia, Kumalasari Kartini, menyatakan, Bulan Ramadan menjadi momen untuk meningkatkan kesetiakawanan sosial.

Diharapkan, masyarakat utamanya di Kampung Cinderejo, Gilingan, Solo, dapat menerima Partai Gelora Indonesia. Sebagai partai baru di Tanah Air, mengajak kembali merujuk ke Al Quran dalam menghadapi kesulitan dunia.

Seperti tagline Partai Gelora Indonesia, yakni di Bulan Ramadan ini Gelorakan Cinta Al Quran.

Bambang Pur