MAGELANG (SUARABARU.ID) – Meski tidak luas, ternyata Kota Magelang masih memiliki lahan pertanian. Luasannya hanya sekitar 299 hektar, dari luas kota ini 18,53 km2.
Dari lahan pertanian itu, kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko, sasaran produksi padi sawah tahun 2022 sebanyak 1.844 ton gabah kering panen (GKP). Angka ini diperoleh dari target luas panen 299 ha dengan rata-rata produktivitas lahan 6,167 ton GKP/ha.
Menurutnya, produksi padi di Kota Magelang terbilang stabil, kendati belakangan terjadi cuaca ekstrem. Sejumlah petani dalam kegiatan panen ubinan padi sawah Kelompok Tani Arum Sari 2 Kelurahan Kedungsari, kemarin, berhasil memanen 7,25 ton gabah kering panen (GKP) per hektare.
Mantan Kepala Kesbangpolinmas itu menuturkan, kegiatan ubinan merupakan kegiatan rutin Disperpa untuk mengukur produksi dan produktivitas lahan.
‘’Saya sangat mengapresiasi produksi padi petani yang masih tetap tinggi, di tengah tantangan cuaca ekstrem saat ini. Saya mengingatkan petani tetap optimis dan waspada menghadapi intensitas hujan yang tinggi belakangan ini,’’ katanya.
Eri meminta hasil ubinan dipertahankan dan ditingkatkan dengan menerapkan prinsip-prinsip budi daya tanaman sehat.
Dia mengungkapkan, sampai saat ini sektor pertanian padi sawah masih berkontribusi positif terhadap perekonomian di Kota Magelang.
‘’Sekitar 142,83 ha lahan pertanian masih berbentuk sawah irigasi teknis yang potensial untuk pengembangan sektor pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, dan perikanan,’’ ujarnya.
Meski lahan pertanian Kota Magelang relatif kecil, lanjut Eri, Kota Magelang masih sanggup menyediakan 10-11 persen kebutuhan konsumsi beras masyarakatnya secara mandiri.
Ketua Poktan Arum Sari 2 Kelurahan Kedungsari, Sudarto mengatakan, hasil produksi padi sudah cukup baik dibanding produksi padi di wilayah lain.
‘’Kami bersyukur karena produksi ini hasilnya menggembirakan. Sekaligus memotivasi kami untuk lebih baik,’’ tuturnya.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kota Magelang, Among Wibowo menegaskan, kegiatan ubinan sangat penting untuk monitoring tren produktivitas pertanian, sekaligus sebagai data dasar penyusunan target produksi Kota Magelang pada tahun-tahun selanjutnya.
Doddy Ardjono