blank
Ganjar berikan apresiasi pada Afida Fajar Aditya dan Reni Rubiati, yang sukses berjualan secara digital (e-commerce). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah, buka-bukaan di depan Gubernur Ganjar Pranowo, terkait keuntungan masuk ke dunia digital, dan bergabung dengan E-Commerce.

Mulai dari peningkatan omzet ratusan persen, sampai penentuan strategi penjualan melalui pendampingan pemerintah daerah dan E-Commerce.

Ganjar Pranowo mengatakan, digitalisasi UMKM sudah menjadi keharusan dalam dunia bisnis kekinian. Selain membuat produk yang dijual terkenal, digitalisasi UMKM juga dapat mendongkrak omzet, dan membuka peluang usaha lebih luas.

BACA JUGA: Dapat Bantuan Mobil Operasional Dari KAI, Taj Yasin Minta PMI Jateng Pakai Untuk Pantau Mudik

”Sudah keharusan kalau mau bisnis harus masuk digital. Kalau tidak, pasti nanti akan dilibas lainnya. Ketika UMKM Go Digital, mereka mulai mengubah cara berbisnis. Packaging harus bagus, dan difoto harus bagus,” kata Ganjar dalam keterangannya pada acara ‘Membedah Digitalisasi UMKM dan Rahasia Jualan Online’, secara daring bersama Shopee, Rabu (6/4/2022).

Dalam acara itu, Ganjar mendapat kesempatan untuk berbincang dan membedah rahasia cuan jualan online, para pelaku UMKM di Jateng. Uniknya, pelaku UMKM yang hadir merupakan mereka yang sudah memulai bisnis secara offline. Sebelum akhirnya merambah masuk dunia digital dan E-Commerce, sehingga meningkatkan pendapatan hingga ratusan persen.

Seperti yang diungkapkan pemilik usaha Eboni Watch, Afida Fajar Aditya. Saat ditanya Ganjar mengenai penjualannya, dia mengaku usaha jam tangan kayunya mengalami peningkatan pesat, sejak masuk E-Commerce. Biasanya per bulan penjualan hanya berkisar 50-200 unit, namun setelah masuk digital (e-commerce), meningkat sampai 1.500 unit per bulan.

BACA JUGA: Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Muntilan Lebih Murah

”Peningkatannya bisa lebih dari 500 persen. Dan peningkatan paling pesat justru saat pandemi. Pembelinya mulai Aceh sampai Papua, kalau luar negeri Afrika Selatan dan Rusia. Feedback konsumen justru menjadi manfaat yang besar, sehingga bisa improve lebih baik,” ujar Fajar.

Hal senada juga disampaikan Reni Rubiati, pemilik usaha Batik Parisya. Sejak masuk E-Commerce pada 2015, ada tim yang membimbing dan mendampingi. Satu bulan pertama penjualan masih di bawah 100 pcs, tapi terus meningkat dan sekarang per bulan bisa 600 pcs.

”Di era pandemi kami juga diberikan pilihan untuk promosi yang sesuai, agar konsumen ada minat belanja,” ujar Reni, yang mengaku pernah ikut Lapak Ganjar.

BACA JUGA: Antisipasi Tawuran di Wilayahnya Kapolsek Semarang Timur Lakukan Ini

Ganjar kemudian menanggapi, bagaimana peningkatan penjualan yang dialami Eboni Watch merupakan contoh nyata. Menurut dia, pasti selalu ada kejutan untuk pebisnis dan produsen. Feedback atau masukan dari konsumen juga pasti banyak, sehingga mampu meningkatkan kualitas produk.

”Itulah feedback yang bagus sekali. Kalau kita sudah masuk dan surfing di dunia maya dan diakses orang di seluruh dunia, maka kita mesti siap-siap. Lalu kita mendapat feedback dari konsumen mengenai kualitas. Kalau bisa dicatat dengan baik, akan bisa menjadi improvement, agar lebih baik,” terang Ganjar.

Setelah ada masukan dan pendampingan dari E-Commerce, Ganjar kemudian bertanya kepada Fajar dan Reni, terkait karakteristik konsumen. Ternyata para pelaku UMKM di E-Commerce menggunakan masukan dari konsumen dan E-Commerce, untuk menentukan harga yang tepat, termasuk penyesuaian dalam memberikan diskon.

BACA JUGA: Dituding Lakukan Pemerasan, Kajari Kudus Diadukan ke Jamwas Kejagung

Artinya, pelatihan yang diberikan dapat menentukan strategi penjualan yang tepat, sehingga omzet meningkat.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga melihat bagaimana Fajar dan Reni mempromosikan produknya secara online. Usai menyimak, Ganjar memberikan respons yang sangat bagus untuk cara berjualan pelaku UMKM.

”Selama pandemi justru sebenarnya omzet yang naik cukup tinggi itu food and beverage. Ini yang laku keras, dan banyak muncul usaha yang bisa dikerjakan dari rumah. Artinya, banyak inovasi dan kreativitas, serta banyak pilihan untuk berbisnis secara digital,” tandasnya.

Riyan