KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pada bulan Ramadan 2022 ini Pemkab Kebumen akan menyediakan stan atau tenda bagi pedagang berjualan takjil setiap sore di Jalan Soekarno-Hatta atau jalan depan Pasar Tumenggungan.
Bupati Arif Sugiyanto menyampaikan hal tersebut saat mengikuti Rapat Koordinasi Ekonomi, Keuangan dan Industri Daerah (EKUINDA) dan Persiapan Kegiatan Amaliah Ramadan, dilanjutkan rapat bersama Forkompimda dan Forkompimcam di Hotel Mexolie, Jumat (1/4).
Acara dihadiri Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih dan Sekda Ahmad Ujang Sugiono, Asisten Sekda serta para kepala OPD.
Bupati menjelaskan, penyediaan lokasi berjualan itu untuk meramaikan bulan Ramadan sekaligus menghidupkan ekonomi masyarakat. Maka pihaknya akan menyediakan stan atau tenda di jalan SoekarnoHatta untuk jualan takjil di sore hari.
“Di Jalan Soekarno-Hatta nanti akan kita sediakan stan untuk masyarakat yang mau berjualan takjil. Ini lokasinya dekat Pasar Tumenggungan, dan memang lebih diutamakan untuk para pedagang pasar yang ingin mencari tambahan dengan berjualan takjil,”jelasnya.
Stok Bahan Pokok di Kebumen Aman
Sebelumnya Bupati menyatakan, memasuki bulan suci Ramadan kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional aman terkendali. Ia mengakui, memang ada beberapa kenaikan haga bahan pokok. Namun dianggap masih cukup aman dan wajar.
“Perlu kita sampaikan bahwa stok kebutuhan makanan pokok di Kebumen terkendali, meski ada beberapa kenaikan. Namun alhamdulillah masih bisa terjangkau oleh masyarakat,”ujar Arif Sugiyanto.
Menurut Bupati, beberapa bahan pokok yang naik seperti minyak goreng, cabai, telur dan daging ayam, serta sayuran. Kondisi ini hampir terjadi di semua wilayah Indonesia karena meningkatkatnya kebutuhan masyarakat jelang Ramadan.
“Kenaikan beberapa harga pokok hampir terjadi setiap tahun jelang Ramadan dan Idul Fitri karena kebutuhan masyarakat meningkat. Ini terjadi di semua daerah. Bersyukur di Kebumen stoknya masih aman. Artinya tidak sampai terjadi kekurangan,” terang Arif Sugiyanto.
Masyarakat Kebumen, lanjut Bupati, juga banyak yang bertani. Ketika beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan, mereka bisa langsung mengambil manfaat dari hasil pertaniannya. Baik untuk dikonsumsi sendiri ataupun untuk dijual.
Bupati menyebut ketika minyak goreng mahal. Masyarakat di Kebumen sudah banyak yang memanfaatkan minyak kelapa sebagai pengganti minyak sawit. Bahkan sampai dijualbelikan. Artinya masyarakat tidak tergantung pada satu produk tertentu. Ini menjadi nilai positif yang perlu diapresiasi.
Komper Wardopo