Tenaga medis dari Puskesmas bersama personel Polsek Pracmantoro Polres Wonogiri, melakukan pemeriksaan pada jenazah kakek yang tewas gantung diri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Seorang kakek berusia uzur di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Senin pagi (28/3), ditemukan tewas bunuh diri dengan cara gantung diri.

Ini menjadi korban kedua gantung diri di Kecamatan Pracimantoro dalam kurun waktu sepekan terakhir ini, dan menjadi yang keempat kalinya kasus bunuh diri di triwulan awal Tahun 2022 di Kabupaten Wonogiri.

Data bunuh diri yang dicatat Polres Wonogiri, sebagaimana diungkapkan Kasubsi Penmas Humas Polres Aiptu Iwan Sumarsono, menyebutkan, pada Tahun 2020 sebanyak 13 orang, Tahun 2021 (8 orang) dan dalam tiga bulan terakhir di Triwulan awal Tahun 2022 ini sebanyak 4 orang.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Suwanto dan Kapolsek Pracimantoro AKP Setiyono melalui Humas Polres, menyatakan, kasus gantung diri di Kecamatan Praciamantoro, Kabupaten Wonogiri itu dialami oleh Kakek S (80).

Korban adalah warga Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Dia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri memakai kain sabuk warna biru. Lokasinya di kandang kambing belakang rumah.

Adalah Saksi Sugino (80) yang terbangun pada Pukul 03.30, berupaya mencari korban karena tidak melihat berada di tempat tidurnya. Pencarian dilakukan ke rumah tetangga tapi tidak menemukannya.

Kandang Kambing

Kembali pulang pada Pukul 04.00, Sugino, berupaya mencarinya lagi di sekitar rumah. Betapa kagetnya, saksi menemukan Kakek S gantung diri di kandang kambing belakang rumah. Ujung kain sabuk yang dipakai gantung diri, diikatkan ke kayu blandar kerangka atas rumah kandang kambing.

Temuan ini segera disampaikan ke tetangga, yakni Warseno (40) yang kemudian melaporkannya ke Pamong Desa dan ke Polsek Pracimantoro.

Menyikapi laporan gantung diri ini, Kapolsek AKP Setiyono langsung memimpin penanganan ke lokasi. Ini dilakukan bersama Kepala SPKT-I Aiptu Sentyako Basyah Soetopo, Aiptu Ahmad Guntoro dan Kanit Reskrim Andi Sulistiyawan.

Di lokasi kejadian, kemudian dilakukan pemeriksaan bersama Tim Medis dari Puskesmas-2 Pracimantoro pimpinan Sutarno. Hasilnya, tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan, dan disimpulkan yang bersangkutan meninggal karena gantung diri.

Penyebabnya, masih dalam penyelidikan. Petugas mendapatkan informasi dari keluarga, ada dugaan korban putus asa karena mengalami depresi.

Pihak keluarga menolak korban dioutopsi, dan dapat menerima penyerahan jenazah yang disaksikan Pamong Desa Gambirmanis.

Bambang Pur