blank
Seorang lansia saat menjalani vaksinasi di Desa Bulungcangkring, Jekulo. Foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kebijakan pemerintah yang mengharuskan vaksin booster sebagai syarat mudik, ternyata belum diimbangi dengan capaian di daerah. Di Kudus, capaian vaksinasi booster baru mencapai 17, 37 persen.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Andini Aridewi mengatakan, capaian vaksinasi booster di wilayah Kudus memang masih rendah.

Namun demikian, Pemkab Kudus bersama stakeholder masih terus melakukan upaya percepatan capaian dengan menggalakkan vaksinasi booster di semua tempat.

“Seluruh Faskes di bawah Dinas Kesehatan bisa melayani masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi booster. Kami juga menggandeng perusahaan swasta agar capaian vaksinasi booster bisa segera ditingkatkan,”kata Andini, Sabtu (26/3).

Andini mengungkapkan, sejauh ini memang belum ada surat resmi berisi petunjuk teknis terkait kewajiban vaksin booster bagi warga yang akan mudik. Namun demikian, Dinkes Kudus siap melaksanakan apapun yang menjadi kebijakan pusat.

“Sejauh ini surat resmi belum ada, begitu juga petunjuk teknisnua. Tapi Dinkes Kudus selalu siap jika ketentuan tersebut diberlakukan,”paparnya.

Berdasarkan data Dinkes per 24 Maret 2022, capaian vaksinasi booster secara rinci mencapai 114.952 sasaran atau setara dengam 17,37 persen.

Sementara, untuk vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 617.592 atau 93,33 persen. Sedangkan untuk vaksinasi dosis 2 mencapai 536.115 atau setara 81.02 persen.

Dari data tersebut, capaian paling rendah masih pada sasaran lansia yang mana untuk dosis 1 mencapai 78, 86 persen, dosis 2 sebesar 54,09 persen dan dosis 3 sebanyak 10,79 persen.

Tm-Ab