blank
Gus Muwafiq sedang ceramah di suatu daerah. Foto: tangkapan layar youtube

GUS MUWAFIQ adalah nama yang cuup dikenal di kalangan nahdliyin. Penyukanya bisa dengan mudah menonton dan mendengar ceramah-ceramahnya di youtube. Ceramah-ceramahnya banyak menceriitakan sejarah perkembangan Islam di Nusantara ini.

Bahkan bila ceramah di suatu daerah, Gus Muwafiq sering menuturkan bagaimana para penyebar Islam dulu masuk di daerah itu. Bahkan dengan cermat pula dia mengisahkan legenda-legenda masa lalu, yang berkaitan dengan penyebaran Islam.

Gus Muwafiq makin menjadi ketika menyebut kegiatan pawing hujan di arena balap Mandalika, Lombok bukanlah perbuatan syirik.

Baca juga Rahasia Pawang Hujan

Gus Muwafiq, dalam sebuah wawancara menyebut, apa yang dilakukan oleh Rara Istiati Wulandari, pawang hujan di arena balap Mandalika bukanlah perbuatan syirik.

Kita seua tahu Rara Isti Wulandari adalah perempuan  yang viral karena berjalan di jalur balap Mandalika di tengah huan deras sambil membawa sebuah mangkuk (singing bowl) dan dupa. Dia berusaha menghentikan hujan agar balapan bisa kembai berlangsung.

Siapa Gus Muwafiq?

Dia punya nama lengkap Kiai Haji Ahmad Muwafiq. Lahir di Lamongan, Jawa Timur 2 Maret 1974. Kini dia tinggal di Sleman, Yogyakarta, mengasuh pondok pesantren.

Kita banyak mengenal ulama NU yang tidak biasa penampilannya. Bahkan bolleh dibilang eksentrik. Misalnya Gus Miftah yang gondrong, berkacamata gelap, dan mengenakan blangkon. Gus Baha yang pakai peci selalu ditarik ke belakang, sehingga dahinya tampak begitu lebar.

Demikian pula Gus Muwafiq yang gondrong, suaranya lantang, sering cuma pakai kaus oblong dan sarungan, lalu pakai peci hitam.

Dalam sebuah wawancara, seperti dikutip suara.com, Gus Muwafiq menceritakan alasannya tidak mencukur pendek rambutnya. Ia mengatakan bahwa kalau rambutnya dicukur pendek, ia sering jatuh sakit.

Ia dikenal sebagai seorang orator sejak aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII) saat kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kaljaga Yogyakarta. Puncaknya, saat ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Mahasiswa Islam se-Asia Tenggara.

Gus Muwafiq memulai pendidikan dasar dengan bersekolah di kampung halamannya di Lamongan. Setelah tamat sekolah dasar, ia melanjutkan sekolah menengah di Pesantren Bungah Gresik. Gus Muwafiq juga melanjutkan ke tingkat Aliyah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang.

Pada tahun 1992, Gus Muwafiq sempat melanjutkan ke Pesantren Tebuireng Jombang, Pondok Pesantren Paiton Probolinggo dan Pesantren Lirboyo Kediri.

Para santri biasanya juga tidak jauh dari bela diri khususnya pencak silat. Demikian halnya dengan Gus Muwafiq menjadi seorang santri yang juga mendalami ilmu kanuragan atau beladiri dan sejarah kebudayaan Nusantara.

Gus Muwafiq pernah menjabat sebagai asisten pribadi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pada saat itulah ia mengaku banyak belajar mengenai agama, kebudayaan dan teori sosial.

Selain menjadi seorang ulama, Gus Muwafiq juga seorang penulis. Pada tahun 2019, Gus Muwafiq menerbitkan bukunya yang berjudul “Islam Rahmatan Lil Alamin”.

Buku setebal 223 halaman itu banyak mengulas mengenai wawasan tentang dunia Islam dan perkembangan Islam di Indonesia. tulah Gus Muwafiq.

Widiyartono R