Dalam simulasi penanganan aksi demo massa yang dilakukan Polres Wonogiri, diskenariokan ada seorang korban mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Seorang luka dan dua provokator diamankan, saat berlangsung simulasi Sispamkota (Sistem Pengamanan Kota) penanganan aksi demo massa yang dilakukan oleh jajaran Polres Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto dan Wakapolres Kompol Kamiran, tampil memimpin langsung pelatihan penanganan unjuk rasa yang diskenario memunculkan tindakan anarkis dan perbuatan melawan petugas.

Menurut Kapolres, latihan ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kemampuan penanggulangan kasus anarki dan kerusuhan massa. Pelatihan ini, bersifat untuk me-refresh (menyegarkan) kembali dalam upaya mengasah ketrampilan dan kemampuan personel secara profesional.

Pelatihan berlangsung selama dua hari, mengambil lokasi di ruas jalan di depan perkantoran Bendungan Serbaguna Waduk Gajahmungkur, Lingkungan Donoharjo, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri.

Puncaknya, dihadirkan simulasi Dalmas dalam menangani aksi demo massa yang diskenario memunculkan tindakan anarkis yang melakukan perlawanan kepada petugas.

Ikut hadir pula Kabag Ops Kompol Budiyono, Kabag Ren Kompol Kukuh Wiyono, Kasat Samapta Wonogiri AKP Soepardi bersama para Perwira dan personel Polres beserta para Kapolsek dan personel Polsek se jajaran.

Satuan K-9

Kasubsi Penmas Humas Polres Aiptu Iwan Sumarsono, menambahkan, pelatihan berlangsung dua hari. Melibatkan 400 personel, termasuk dari peleton Cantik Polwan dan Satuan K-9 (K-Nine) bersama anjing pintarnya.

Untuk menghalau dan membubarkan massa pendemo, peleton Dalmas melakukan manuver menembakkan gas air mata dari atas sepeda motor dinasnya.

Dalam menyikapi aksi demo massa, awalnya petugas berupaya melakukan pendekatan untuk negosiasi melalui Korlap-nya, agar persoalannya diselesaikan dengan cara damai secara musyawarah mufakat. Tapi kiat pendekatan ini gagal .

Massa pendemo yang disusupi provokator dengan membagi-bagikan uang, merangsek maju bersikap beringas, emosi dan marah, dengan melakukan aneka manuver perlawanan, diantaranya membakar ban untuk membuat kekacauan.

Massa melempari petugas dengan batu. Peleton Dalmas berlindung dengan tameng. Bersamaan itu ditembakkan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa.

Tim medis diturunkan untuk melakukan penanganan karena ada yang jatuh korban. Kasat Samapta AKP Soepardi, memerintahkan Tim Raimas (Pengurai Massa) untuk melakukan tindak lanjut pembersihan massa. Yakni dengan menembakkan gas air mata lagi, untuk menghalau massa supaya kembali ke rumah masing-masing, agar tidak mengganggu Kamtibmas.

Bambang Pur