blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih dan Sekda Ahmad Ujang Sugiono memanen kelengkeng di Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Kebumen, kini menjadi sentra perkebunan kelengkeng di Jawa Tengah (Jateng).

Di desa ini masyarakat banyak yang menanam buah kelengkeng atau lengkeng yang tergabung dalam perkumpulan atau Asosiasi Petani Kelengkeng Mandiri.

Tahun ini perkebunan kelengkeng Lembupurwo sudah mampu panen dua kali. Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih bersama pimpinan OPD menghadiri panen kedua.

Acara juga dihadiri para petani kelengkeng dari berbagai daerah di luar Kabupaten Kebumen yang masuk dalam Asosiasi Petani Kelengkeng Mandiri.

Bupati menyatakan, buah kelengkeng dari perkebunan petani Kelengkeng Mandiri hasilnya sangat bagus, rasanya manis, dagingnya besar, bijinya tipis dan kenyal. Setidaknya ada 12 ribu tanaman kelengkeng yang ditanam di Kecamatan Mirit, 5.000 pohon di antaranya siap panen.

“Perkebunan Petani Klengkeng Mandiri ini bisa menjadi eduwisata bagi masyarakat Kebumen dan luar daerah. Masyarakat bisa datang ke Kebumen memetik sendiri buah kelengkeng yang masih segar dan kemudian membungkusnya untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh,”ujar Arif Sugiyanto usai memetik kelengkeng di Desa Lembupurwo, Rabu (17/3).

blank
Bupati Airf Sugiyanto memegang buah kelengkeng yang siap petik di Desa Lembupurwo, Mirit.(Foto:SB/Ist)

Menurut Bupati, dengan banyaknya buah kelengkeng di Kebumen, maka bisa ikut serta menggerakan ekonomi masyarakat lokal. Sekaligus untuk menahan laju impor kelengkeng yang masuk ke Indonesia. Apalagi satu pohon kelengkeng di desa ini rata-rata bisa menghasilkan 30 kg kelengkeng.

“Kalau seribu pohon berbuah semua 30 kg kali 1000 sudah 30 ton. Ini cukup bagus. Ini baru di desa Lembupurwo, belum di desa-desa lain di Kecamatan Mirit. Paling tidak perkebunan klengkeng ini bisa mengurangi ketergantungan impor,”jelasnya.

Menciptakan Swasembada Buah

Ketua Asosiasi Petani Kelengkeng Mandiri Ahmad Janan menjelaskan, perkebunan kelengkeng di Kebumen ini tidak lain untuk menciptakan swasembada buah. Bahkan Kebumen , mampu menjadi sentra perkebunan kelengkeng Jateng.

“Jadi secara nasional, sentra perkebunan kelengkeng di Jawa Tengah ada di Kebumen. Stok kebutuhan kelengkeng kita cukup banyak. Total untuk di Kebumen yang telah siap diproduksi ada 33 ribu pohon dari 82 ribu pohon,”terang Ahmad.

Ke depan pihaknya menargetkan, perkebunan klengkeng bisa tertanam di atas tanas seluas 152 ribu hektare. Agar pemenuhan kebutuhan kelengkeng nasional selalu tercukupi dengan asumsi satu pohon bisa berbuah 1 kuintal.

“Itu target kita begitu, dari sisi teknis dan teknologi seperti ini. Untuk itu, bersama pemerintah kita ingin bersinergi bagaimana Kebumen dikenal oleh masyarakat luas sebagai sentra perkebunan kelengkeng nasional,”imbuh Ahmad.

Panen raya  kelengkeng di Desa Lembupurwo tersebut juga dihadiri petani kelengkeng dari Cilacap, Tegal, Tasikmalaya, Ciamis, Purworejo, Magelang, dan daerah lain. Pusat asosiasi petani kelengkeng itu berada di Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Kebumen.

Komper Wardopo