blank
Proses penghapusan tato yang dilakukan di Kudus. Foto:Ant/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Belasan warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang memiliki tato memanfaatkan layanan penghapusan tato dengan biaya murah dari Komunitas Rehab Hati Kudus bekerja sama dengan Dawwam dan organisasi lain, Minggu (13/3).

Layanan penghapusan tato digelar di Rumah Makan Lombok Ijo di Jalan Agil Kusumadya Kudus, peserta cukup membayar Rp100 ribu sebagai pengganti makan dan minum peserta selama mengikuti kegiatan ruqyah untuk menyatakan diri berhijrah, kemudian dilanjutkan dengan penghapusan tato.

Zaenal, salah satu peserta penghapusan tato di Kudus, mengakui tertarik menghapus tato karena dirinya memang sudah bertobat dari kehidupan yang kurang tertata menjadi lebih islami.

Sebelumnya, kata dia, dirinya tertarik melakukan tato di kedua tangan dan tubuhnya karena hanya sekadar mengikuti tren yang kala itu banyak grup musik melakukan tato di tubuhnya. Dirinya yang juga sebagai pemusik akhirnya ikut-ikutan sejak usia 20 tahun.

“Karena merasa bahwa tato tidak baik bagi ajaran Islam dan kesehatan, maka pada usia 48 tahun ini mencoba mencari informasi layanan penghapusan tato. Ternyata tarifnya mahal sehingga saya urungkan,” ujarnya.

Mendengar ada layanan penghapusan tato dengan biaya murah dari Komunitas Rehab Hati Kudus bekerja sama dengan Dawwam, ACT, Brave, dan Pemuda Al Hidayah Nalumsari Jepara, dia sangat bersyukur sehingga dimanfaatkan karena di tempat lain biayanya mahal.

Ia mengakui prosesnya memang tidak sekali hilang, melainkan harus berulang-ulang karena disesuaikan dengan jenis tinta, jumlah warna, kedalaman tusukan jarumnya serta usia tato.

“Alhamdulillah sebagian mulai hilang, sehingga harus rutin mengikuti program penghapusan tato agar benar-benar hilang seluruhnya,” ujarnya.

Pembina Dawwam Hapus Tato Alfian Yusuf mengungkapkan hari ini ada 17 peserta penghapusan tato, termasuk ada satu peserta perempuan yang memiliki tato dan berkeinginan dihapus.

Kegiatan penghapusan tato ini, kata dia, merupakan yang kedua untuk di Kabupaten Kudus, sedangkan tingkat kabupaten/kota sudah yang ketujuh karena sebelumnya juga berkeliling ke berbagai daerah.

Di antaranya, Kabupaten Pati, Jepara, Weleri, Salatiga, Magetan, Solo, dan Gunung Kidul. Sedangkan peserta setiap harinya dibatasi 40 orang karena keterbatasan alat yang digunakan untuk penghapusan tato.

“Setiap peserta memang kami minta setoran hafalan Surat Ar Rahman sebagai bentuk niat yang serius untuk hijrah. Peserta penghapusan tato harus memiliki komitmen kuat untuk hijrah,” ujarnya.

Ant-Tm