Geo Dipa Dieng

MAGELANG,(SUARABARU.ID)- Lilik Marsudi( 55) korban meninggal dunia akibat kebocoran sumur bor di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa Dieng di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu ( 12/3/2022) sore kemarin, dimakamkan di Pemakaman Umum Nambangan, Kelurahan Rejowinangung Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang , Minggu (13/3/2022).

“Korban meninggalkan seorang istri, Sulastri (44) dan tiga orang anak, yang terdiri atas dua anak perempuan dan seorang laki-laki,” kata Sururi, adik ipar Lilik Marsudi, Minggu ( 13/3/2022).

Sururi mengatakan, kakak iparnya tersebut bekerja di PT Barmindo yang melaksanakan pekerjaan pengeboran  sumur bor di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa Dieng di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara  selama dua tahun terakhir. Sebelumnya, korban yang merupakan alumni SMK Yudha Karya Kota Magelang tersebut,  pernah  bekerja di beberapa perusahaan yang  bergerak di usaha pengeboran.

Menurutnya, sebelum kejadian, pada Sabtu (12/3) siang kemarin, ia berangkat dari rumahnya di di Kampung Sukarno Hatta, RT 5 RW 21, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah,  Kota Magelang, sekitar pukul 11.00 WIB dan sampai di lokasi kerja sekitar pukul 13.00 WIB.

Sedangkan, kejadian kebocoran gas beracun di pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Geo Dipa Dieng terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Ia menjelaskan,  pihak keluarga korban mengetahui salah satu anggota keluarganya tersebut mengalami kecelakaan kerja dan dinyatakan meninggal, setelah dari pihak PT Barmindo ( tempat korban bekerja) memberitahukan tentang peristiwa itu pada Sabtu ( 12/3) sore.

“Saat dari perwakilan dari PT Barmindo datang  untuk menemui keluarganya, tetapi rumah kakak saya tersebut dalam keadaan kosong. Karena, pada saat yang bersamaan, Sulastri ( istri korban) sedang menunggui kelahiran cucu pertamanya di Rumah Sakit Harapan Kota Magelang,” ujarnya.

Sururi mengatakan, berdasarkan informasi dari PT Borminda, setelah terjadinya ledakan sumur bor yang mengakibatkan   kakak iparnya tersebut sempat menyelamatkan diri dan lari dari lokasi kejadian.

“Setelah adanya kejadian tersebut, kakak ipar saya melarikan diri dari lokasi dan memisahkan diri dengan rekan-rekan lainnya. Ia berlari sekitar 30 sampai 50 meter dari lokasi dan ditemukan terjatuh di jurang,” ujarnya.

Menurutnya, saat ditemukan korban dalam  dalam kondisi lemas dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Namun, setelah mendapatkan perawatan beberapa saat, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

Seperti diketahui,  sumur bor  di Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Bumi Geo Dipa yanf ada di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, mengalami kebocoran gas pada Sabtu (12/3/2022) sore.

Akibat kejadian itu menyebabkan delapan orang pekerja menjadi korban. Dari delapan korbana tersebut, satu orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia yakni Lilik Marsudi ( 55), warga Kampung Sukarno Hatta, RT 5 RW 21, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah,  Kota Magelang.

Sedangkan, tujuh orang korban lainnya saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Wonosobo.  Yon.

Baca juga: https://suarabaru.id/2022/03/13/sumur-bor-pltpb-geo-dipa-dieng-meledak-1-tewas-8-dilarikan-ke-rumah-sakit/