blank
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menghadiri Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944 tahun 2022, di Gedung Loka Krida Lantai 8 Balaikota Semarang. Foto: Ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menegaskan jika landasan paling mendasar dalam pembangunan adalah terciptanya keharmonisan dalam keberagaman.

Untuk itu dirinya pun menegaskan jika tidak ada istilah mayoritas maupun minoritas pada wilayah yang dipimpinnya. Dirinya pun berharap semangat kebersamaan dalam keberagaman tersebut dapat dimaknai oleh seluruh masyarakat di wilayah ibu kota provinsi Jawa Tengah.

“Saya meyakini bahwa proses pembangunan sebuah wilayah di Indonesia, termasuk Kota Semarang, landasan paling fundamentalnya adalah menciptakan keharmonisan dalam keberagaman,” katanya saat menghadiri Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944 tahun 2022, di Gedung Loka Krida Lantai 8 Balaikota Semarang, Minggu (13/3/2022).

Hal itu ditegaskannya karena dia meyakikini dengan terjaganya situasi kondusif dalam masyarakat yang beragam, berbagai rencana pembangunan dapat direalisasikan dengan baik. Pasalnya dengan situasi yang tenang dan damai setiap masyarakat dapat menjalankan aktivitasnya dengan nyaman.

“Terlebih kondusivitas wilayah yang baik ini penting agar kita dapat menjaga tren pembangunan yang positif, khususnya di Kota Semarang,” kata Wali Kota Semarang yang biasa disapa Hendi ini.

Tumbuhkan Semangat Toleransi

Untuk itu Hendi pun dalam kesempatannya mengajak seluruh pihak untuk terus menumbuhkan semangat toleransi di dalam diri masing-masing.

“Maka jika dalam perjalanan ada hal yang mungkin dapat memunculkan rasa iri, saya harap kita bisa mengesampingkannya, dan tetap tegus sebagai keluarga besar warga kota Semarang, untuk menyongsong Indonesia lebih maju, Jateng gayeng, dan Semarang semakin hebat,” katanya.

Adapun dalam kaitan perayaan Nyepi di Kota Semarang, Hendi mengungkapkan kebanggaannya bisa terlibat dalam kegiatan tersebut.